Kalibaru Bersolek, Bantaran Sungai Sukalila Ditata, Bakal Jadi Ruang Terbuka Publik

sedimen di Sungai Sukalila
SAMPEL AIR: Petugas BBWS Cimancis didampingi Satpol PP, DLH, DPUTR, dan Ketua DPRD Kota Cirebon mengambil sampel sedimen di Sungai Sukalila. FOTO: CECEP NACEPI/RADAR CIREBON
0 Komentar

Pada tahap awal, Jelas Edo, difokuskan pada pembersihan total bangunan liar. Ditargetkan pembersihan selesai pada Desember 2025. Sementara pembangunan lanjutan dimulai pada tahun anggaran berikutnya.

“Yang penting bersih dulu dari bangunan liar. Setelah itu, proses pembangunan tahap berikutnya akan kita lakukan bersama BBWS,” janjinya.

Edo menegaskan, kawasan bantaran sungai adalah sempadan yang tidak boleh didirikan bangunan permanen. Pemkot Cirebon telah memberikan imbauan kepada warga dan pedagang untuk melakukan pembongkaran mandiri.

Baca Juga:Identitas Warga yang Tewas Tertemper Kereta Api Harina di Kanci Kulon CirebonKonflik Keraton Solo, Ada 16 Paugeran untuk Duduki Tahta Raja Kasunanan, Jadi Ganjalan Purbaya

“Tidak boleh ada bangunan permanen di sini. Kawasan ini harus rapi, indah, dan sesuai aturan,” tegasnya.

Edo pun berjanji akan mendukung keberlanjutan ekonomi para pedagang yang terkena penataan. Pihaknya telah menyiapkan tempat relokasi, yakni di Pasar Pagi.

Jumlah kios di Pasar Pagi, lanjut Edo, telah tersedia. Sekarang tengah disesuaikan dengan kebutuhan pedagang yang memilih melanjutkan usaha menjual figura.

“Bagi masyarakat yang ingin tetap berjualan, sudah kami siapkan tempat di Pasar Pagi. Jumlahnya sedang kami sesuaikan dengan kebutuhan,” jelasnya.

Apresiasi setinggi-tingginya disampaikan Wali Kota kepada sebagian besar pedagang yang bersedia membongkar bangunan mereka secara mandiri. “Alhamdulillah, para pedagang banyak yang siap membongkar sendiri dan tidak ingin dibongkar paksa,” ujarnya.

Edo menyebut ada beberapa harapan dari penataan kawasan tersebut. Selain dapat meningkatkan kualitas lingkungan, mengurangi risiko kerusakan bantaran sungai, juga menghadirkan ruang publik baru yang ramah.

Sedangkan Kepala BBWS Cimanuk–Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, menyampaikan jika penataan Sungai Sukalila dilakukan sebagai upaya jangka panjang. Tujuannya menjadikan kawasan tersebut ikon Kota Cirebon.

Baca Juga:Konflik Keraton Solo, Ada 16 Paugeran untuk Duduki Tahta Raja Kasunanan, Jadi Ganjalan PurbayaDitunjuk Dedi Mulyadi, Helmy Yahya Batal Jadi Komisaris Bank BJB karena Ada Novum di OJK

Dia pun mengungkapkan jika berdasarkan uji laboratorium, sedimen yang diambil dari sungai berada dalam kategori aman untuk dipindahkan.

“Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan jenis lumpurnya aman. Nanti pembuangannya kita tempatkan di lokasi yang disepakati bersama, tentu dengan koordinasi dinas terkait,” ungkapnya.

Dwi Agus Kuncoro menegaskan, Sukalila sebenarnya tidak termasuk sungai yang sering meluap. Namun, kualitas airnya perlu ditingkatkan dengan pengendalian sampah dari hulu.

0 Komentar