Responden yang memilih mengisi secara mandiri akan diminta memberikan alamat e-mail agar BPS dapat mengirimkan tautan kuesioner. Sementara itu, petugas sensus akan menggunakan aplikasi khusus di smartphone, menggantikan sistem manual berbasis kertas yang digunakan pada sensus sebelumnya.
“Petugas akan memberikan pertanyaan melalui aplikasi dan setelah selesai akan menempelkan stiker pada lokasi usaha sebagai tanda sudah didata. Petugas melaksanakan tugas selama dua bulan, karena dalam sensus semua unit usaha harus terdata, berbeda dengan survei yang menggunakan teknik sampling,” jelas Dudi.
BPS juga berupaya meminimalisir non-sampling error, seperti data ganda atau usaha yang terlewat. Untuk itu, pada tahun 2025 BPS melakukan pemetaan wilayah hingga level RT di seluruh Kabupaten Indramayu. Petugas akan bekerja hanya pada wilayah yang sudah ditentukan agar tidak terjadi tumpang tindih pendataan. Selain itu, BPS telah menyusun pre-list berisi informasi awal mengenai lokasi dan jenis usaha yang akan diverifikasi petugas di lapangan.
Baca Juga:PAC GP Ansor Bangodua Jalin Silaturahmi dengan Camat untuk Perkuat Program PemudaBegini Suasana Kegiatan Belajar Mengajar di SRT 40 Indramayu
“Dengan pemetaan dan pre-list ini, kesalahan dapat diminimalisir. Hasil SE2026 nantinya dapat menggambarkan struktur perekonomian di Indramayu, menjadi dasar perencanaan pembangunan, sekaligus memberikan informasi bagi investor tentang potensi ekonomi daerah,” tambahnya.
Terkait perekrutan petugas SE2026, BPS Kabupaten Indramayu masih menunggu instruksi resmi dari BPS pusat. Ketentuan pembukaan rekrutmen, jumlah petugas, hingga syarat-syaratnya akan ditetapkan secara nasional.
“Di daerah kami belum mengetahui secara pasti jadwalnya. Namun perkiraan pembukaan rekrutmen berada pada Februari atau Maret 2026. Informasi resmi akan diumumkan melalui media sosial dan website BPS. Kami berharap masyarakat Indramayu dapat memberikan jawaban yang benar ketika didata, karena kebenaran data menentukan arah pembangunan ke depan,” ujar Dudi. (oni/adv)
