RADARCIREBON.ID- Di Indramayu, seni sandiwara bukan sekadar hiburan. Ia adalah denyut budaya, tradisi yang menyatukan masyarakat dari kampung ke kampung. Di antara gemerlap panggung keliling itu, ada dua nama yang selalu ditunggu penonton: Mimi Keni dan putrinya, Aolia Fuji Lestari atau akrab dipanggil Nok Ool.
Ya, keduanya adalah pasangan ibu dan anak yang tak hanya menyatu dalam darah, tetapi juga dalam seni.
Namun Sabtu dini hari, 22 November 2025, sekitar pukul 03.00 WIB, panggung itu seakan meredup. Dua cahaya yang selama ini menghidupkan pementasan Aneka Tunggal padam dalam sekejap. Mereka meninggal dalam kecelakaan lalu lintas setelah pulang dari pentas di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang.
Baca Juga:Wabup Cirebon Tinjau Lokasi dan Warga Terdampak Banjir, Ada Dua Solusi Utama; Titik Pintu Air dan SodetanĀ Kejadian di Krangkeng Indramayu, Diduga Dipicu Perselisihan Antar Tetangga
Keterangan mengenai kecelakaan disampaikan oleh Darka, suami Mimi Keni sekaligus ayah dari Nok Ool. Menurutnya, peristiwa tragis itu terjadi saat mereka dalam perjalanan pulang usai tampil dalam sebuah pementasan di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang.
Dengan kondisi lelah setelah bekerja hingga larut malam, perjalanan pulang yang seharusnya menjadi rutinitas, justru berubah menjadi musibah. “Waktu itu Mimi (Keni) kemungkinan ngantuk terus nabrak truk yang sedang terparkir,” jelas Darka dengan suara bergetar.
Ia menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi tidak jauh dari lokasi mereka menggelar pertunjukan. Sehingga kabar tersebut cepat menyebar di kalangan para pelaku seni dan warga sekitar. Kabar duka tersebut segera mengundang gelombang simpati dari berbagai pihak.
Para pelaku seni sandiwara, penggemar, hingga masyarakat umum yang mengenal kedua sosok ini memberikan doa dan ucapan belasungkawa melalui berbagai saluran, termasuk media sosial. Nok Ool dan Mimi Keni dikenal sebagai seniman penuh energi, ramah, dan konsisten mempersembahkan hiburan terbaik dalam setiap pementasan. Kemampuan mereka dalam menari, menyanyi, dan melakonkan berbagai karakter membuat nama Aneka Tunggal semakin dikenal luas.
Bagi dunia sandiwara Indramayu yang kini berjuang menjaga eksistensi di tengah perkembangan zaman, kepergian dua seniman berbakat ini menjadi pukulan berat. Banyak rekan seprofesi menyebut bahwa keduanya bukan hanya bintang panggung, tetapi juga pribadi yang menyenangkan, mudah bergaul, dan sering menghibur orang di sekitar mereka bahkan di luar panggung.
