Titah KDM Masih Berlaku, Tak Ada Study Tour, Klaim Wisata Jawa Barat Aman

Titah KDM Masih Berlaku, Tak Ada Study Tour,
Ilustrasi KDM larangan study tour, Hampir setahun titah atau kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal larangan study tour. Titah itu pun masih berlaku hingga waktu-waktu mendatang. Ilustrasi: Eep/Radar Cirebon
0 Komentar

“Tidak ada pelonggaran. Semua sekolah wajib mematuhi aturan yang sudah ditegaskan kembali dalam surat edaran terbaru ini. Prinsipnya, kegiatan yang membebani orang tua harus dihentikan, termasuk study tour,” katanya saat dikonfirmasi Radar Cirebon, Minggu (23/11/2025).

Dalam surat edaran itu, jelas Herman, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong sekolah mengganti kegiatan piknik atau study tour dengan aktivitas berbasis inovasi yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah. Contohnya pengelolaan sampah secara mandiri, sistem pertanian organik, peternakan, perikanan, serta kegiatan yang menumbuhkan wawasan industri.

Selain pelarangan study tour, edaran ini juga mengatur peningkatan sarana prasarana sekolah, penguatan karakter peserta didik, disiplin berlalu lintas, hingga pendalaman pendidikan moral dan spiritual.

Baca Juga:Wabup Cirebon Tinjau Lokasi dan Warga Terdampak Banjir, Ada Dua Solusi Utama; Titik Pintu Air dan Sodetan Kejadian di Krangkeng Indramayu, Diduga Dipicu Perselisihan Antar Tetangga

Herman berharap sekolah-sekolah di wilayah kerjanya (Cirebon dan Kuningan) menjalankan seluruh poin edaran tersebut dengan konsisten. Di mana fokusnya adalah membangun peserta didik yang Cager, Bageur, Bener, Pinter, dan Singer sesuai visi Gapura Panca Waluya. “Pada prinsipnya, semua kebijakan ini diarahkan untuk kepentingan terbaik bagi anak,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Herman, sudah jelas bahwa tidak ada pelonggaran terkait dengan kebijakan larangan study tour. Termasuk untuk di masa liburan akhir tahun ini. “Edarannya jelas. Sekolah tidak boleh menggelar study tour dalam bentuk apapun. Lebih baik membuat kegiatan edukatif yang bermanfaat dan tidak membebani orang tua,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Pabedilan, Dedi Kenedi, memastikan pihaknya akan mengikuti instruksi yang dikeluarkan Pemprov Jabar terkait pelarangan study tour. Ia menegaskan, sekolah tidak akan mengadakan kegiatan apa pun yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.

“Kami mengikuti sepenuhnya instruksi dalam edaran tersebut. Saat ini fokus kami tetap pada kegiatan belajar mengajar, penilaian tengah semester (PTS), dan persiapan penilaian akhir semester (PAS),” kata Dedi kepada Radar Cirebon.

Selain pembelajaran, pihaknya juga memusatkan perhatian pada kegiatan ekstrakurikuler serta program pengembangan karakter dan lingkungan sesuai konsep Gapura Panca Waluya. Dedi menjelaskan bahwa SMAN 1 Pabedilan berada di wilayah yang sering terdampak banjir ketika curah hujan tinggi, termasuk pada beberapa hari terakhir.

0 Komentar