Sarana air bersih tersebut berupa dua toren berkapasitas masing-masing 5.000 liter dengan jaringan pipanisasi menuju rumah warga. Fasilitas ini melayani sekitar 50 rumah atau 200 jiwa. Proses pembangunan berlangsung enam bulan, mulai Januari hingga Juli 2025.
Selama ini, warga Nogosari menghadapi krisis air hampir setiap musim kemarau. Beberapa di antaranya harus berjalan lebih dari 10 kilometer menuju sumber air, bahkan ada yang menjual ternak untuk membeli air bersih.
Feby Sallyanto menyebut pembangunan sarana air bersih merupakan upaya menghadirkan solusi berkelanjutan. Melalui pipanisasi ke rumah warga, masyarakat kini dapat mengakses air bersih untuk kebutuhan harian tanpa harus menempuh jarak jauh.
Baca Juga:FUA UINSSC Jalin Kerja Sama Akademik dan Sosialisasi PJJ dalam Lawatan ke ICESCO MalaysiaXLSMART Gelar RUPSLB, Setujui Pembagian Tambahan Dividen Rp2,89 Triliun
Dompet Dhuafa melihat kolaborasi ini sebagai contoh sinergi yang efektif antara lembaga wakaf, korporasi, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup warga.
Hingga kini, MTXLSMART telah menghadirkan sarana air bersih di sejumlah wilayah, mulai dari Banyuasin, Tallo, Dairi, Sidikalang, Bali, Brebes, Baduy Banten, hingga Nagakeo di Nusa Tenggara Timur.
Feby menegaskan bahwa program sosial akan terus berlanjut tahun depan, baik berupa bantuan pangan maupun pengembangan akses air bersih. Upaya ini menjadi bentuk komitmen karyawan dan manajemen XLSMART untuk terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
