RADARCIREBON.ID- Kegiatan studi banding Indikasi Geografis (IG) Kopi ke Takengon, Aceh Tengah, merupakan program fasilitasi dari Bank Indonesia (BI) Cirebon dalam rangka memperkuat pemahaman, pengelolaan, dan pengembangan IG Kopi di Kabupaten Kuningan dan Majalengka.
Total peserta berjumlah 26 orang, terdiri dari 10 orang dari BI Cirebon, 3 orang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, 2 orang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka, 6 orang petani kopi Kabupaten Kuningan, serta 5 orang petani kopi Kabupaten Majalengka.
Rombongan dari Kabupaten Kuningan sendiri terdiri dari Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Diskatan) Wahyu Hidayah, Kepala Bappeda dan juga Plt Kepala Disdikbud Purwadi Hasan Darsono, serta Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan SDA Tatiek Ratna Mustika.
Baca Juga:Anggaran Rutilahu di Jabar Dipotong, Rumah yang Ditangani Turun DrastisSiswi SMP di Cirebon Jadi Korban Tindakan Asusila, Ketahuan dari Chat WA
Lewat rilis resmi yang diterima Radar Kuningan pada Senin sore (1/12/2025), Wahyu Hidayah menceritakan bahwa perjalanan dimulai pada Senin, 24 November 2025 pukul 18.30 WIB dari BI Cirebon menuju Bandara Soekarno-Hatta. Dari Jakarta, rombongan melanjutkan perjalanan menggunakan Pesawat Garuda ke Banda Aceh dan tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Perjalanan darat dilanjutkan menuju Takengon hingga tiba pada Selasa malam, 25 November 2025 pukul 23.00 WIB dan beristirahat di ParkSide Hotel.
Sejak memasuki wilayah Aceh, intensitas hujan sangat tinggi dan tidak berhenti selama beberapa hari. “Ketika tiba di Takengon, kondisi semakin memburuk: banjir, longsor, dan gempa terjadi di sejumlah titik sehingga akses transportasi menuju kawasan tersebut terputus total,” kata Wahyu.
Meskipun kondisi cuaca ekstrem, pada Rabu, 26 November 2025, rombongan masih dapat mengikuti kegiatan inti studi banding. Adapun rangkaian kegiatannya adalah paparan terkait proses Indikasi Geografis Kopi Gayo yang mencakup sejarah, kelembagaan, tata kelola, hingga sistem pengendalian mutu.
Kemudian, kunjungan ke Galeri Kopi Gayo untuk melihat contoh praktik hilirisasi, branding, serta model pemasaran produk IG. Agenda selanjutnya adalah diskusi mengenai upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dalam pengendalian inflasi, khususnya melalui penguatan kerja sama dengan mitra strategis dan BUMD pangan.
Dan agenda terakhir adalah kunjungan lapangan ke kawasan sentra kopi untuk melihat proses budidaya, panen, pascapanen, serta sistem pengawasan mutu di tingkat kebun. Usai rangkaian kegiatan tersebut, kondisi cuaca kembali memburuk dan situasi berubah menjadi darurat.
