KUNINGAN – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kuningan dalam beberapa hari terakhir, memicu angin kencang yang menyebabkan sejumlah pohon tumbang.
Bahkan bangunan warga mengalami kerusakan di tiga lokasi berbeda. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian tersebut memicu kerusakan rumah, fasilitas umum hingga bangunan madrasah.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana menegaskan, bahwa angin kencang yang terjadi merupakan dampak dari cuaca hujan dengan intensitas tinggi yang disertai hembusan angin kuat.
Baca Juga:Arsenal Datangkan Dua Wonderkid Kembar Ekuador, Edwin dan Holger Quintero, Ini KisahnyaPrediksi Liverpool vs Sunderland 4 Desember 2025
“BPBD Kuningan terus memantau perkembangan cuaca ekstrem. Kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras disertai angin kencang karena risiko pohon tumbang sangat tinggi,” ujarnya, Rabu (3/12).
Misalkan peristiwa angin kencang melanda Desa Kalimanggis Wetan, menyebabkan beberapa kerusakan. Atap gudang milik warga terbang terbawa angin, pohon mahoni tumbang dan menimpa bagian belakang salah satu rumah, dan dua rumah mengalami kerusakan ringan.
BPBD Kuningan langsung menurunkan tim untuk melakukan assessment, serta berkoordinasi dengan aparat desa.
“Kerusakan yang terjadi relatif ringan, namun tetap harus diwaspadai karena kondisi cuaca masih tidak stabil,” katanya.
Di lokasi kedua, angin kencang melanda Desa Kutamandarakan, Ciawigebang. Menyebabkan pohon durian tumbang dan bangunan BUMDes mengalami rusak ringan.
BPBD Kuningan bersama aparat desa, kecamatan, TNI, dan Polri melakukan pembersihan material pohon tumbang. Perbaikan atap bangunan yang terdampak juga telah diselesaikan.
Sementara angin kencang di Desa Kutaraja, Kecamatan Maleber, juga menimbulkan kerusakan. Yakni satu kamar rumah berukuran 3×3 meter milik warga rusak akibat terbawa angin, dan sebuah pohon mangga tumbang menimpa bangunan wudhu madrasah.
Baca Juga:Percepatan Pengolahan Lahan, Indramayu Terima Bantuan Alsintan T4 dan T2 dari KementerianPebiliar Kota Cirebon Willy Wiralesmana Raih Emas di Kejurnas POBSI 2025
Penanganan awal dilakukan secara swadaya oleh warga dibantu aparat desa. BPBD Kuningan juga menurunkan Tim Assessment untuk mendata kerusakan serta mengoordinasikan langkah lanjutan.
Adapun kebutuhan darurat yang diperlukan meliputi pemangkasan pohon, penanganan pohon tumbang pada bangunan madrasah.
“Kami minta warga menghindari berteduh di bawah pohon besar, memeriksa kondisi pohon di sekitar rumah dan segera melapor jika ada potensi bahaya,” tegasnya.
BPBD Kuningan memastikan, pemantauan dan koordinasi terus dilakukan bersama pemerintah desa dan instansi terkait untuk mencegah risiko lanjutan. (ags)
