Dua Hari Kunjungan Kapolda Jawa Barat di Cirebon, Bahas Antisipasi Bencana

Kunjungan Kapolda Jawa Barat
JAGA KAMTIBMAS: Apel pembentukan Komunitas Nelayan Kamtibmas di Dermaga Ditpolairud Polda Jabar, Kompleks Pelindo II, Kota Cirebon, kemarin, dihadiri Kapolda Jawa Barat Komjen (Pol) Rudi Setiawan, Wawali Siti Farida Rosmawati, dan jajaran TNI/Polri. Foto: Polri for Radar Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Selama dua hari, Rabu-Kamis (3-4/12/2025), Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan berkegiatan di Cirebon. Isu-isu terkini menjadi bahasan utama. Misalnya, soal antisipasi bencana alam. Juga kesiapan Operasi Lilin Lodaya jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Hari pertama, Irjen Pol Rudi Setiawan melakukan kunjungan kerja ke wilayah hukum Polresta Cirebon. ia disambut Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni dan Bupati Cirebon Imron MAg.

Kapolda sempat mendengarkan pemaparan dari Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni terkait persiapan rekayasa arus lalu lintas dalam menghadapi Operasi Lilin Lodaya 2025.

Baca Juga:Polresta Cirebon dan Komunitas Ojol Perkuat Keamanan WilayahPemulihan Sumatera: Tanggap Darurat Menuju Rehabilitasi Menyeluruh

“Kita sudah menyimak dan mendengar apa yang disampaikan oleh Ibu Kapolresta. Saya yakin, apa yang sudah disampaikan, Insya Allah akan berjalan dengan sangat baik,” ujarnya.

Meski begitu, jenderal bintang dua ini menegaskan bahwa ada sejumlah catatan dan arahan tambahan diberikan, menyempurnakan persiapan pengamanan Operasi Lilin Lodaya 2025. “Tadi ada beberapa penambahan dan penekanan dari saya untuk lebih melengkapi,” ucapnya.

Rudi Setiawan juga menyampaikan perlunya antisipasi bencana alam, pengamanan black spot dan trouble spot, kesiapan BBM, larangan berhenti di bahu jalan tol, pengelolaan parkir objek wisata, serta antisipasi aksi terorisme dengan melakukan pengamanan gereja saat ibadah Natal.

Kapolda juga menyebutkan bahwa sudah mulai ada pembatasan untuk kendaraan (truk) sumbu tiga atau lebih “Kendaraan sumbu tiga tidak boleh melintas di jalan tol maupun jalur arteri mulai 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Hanya kendaraan pengangkut BBM/BBG, hantaran uang, hewan dan pakan ternak, pupuk, logistik penanganan bencana alam, sepeda motor gratis serta barang pokok (sembako) masih diperbolehkan melintas,” sebutnya.

Pihaknya memprediksi adanya peningkatan pergerakan masyarakat pada masa Nataru 2025-2026. “Kami prediksi akan ada peningkatan volume kendaraan pada Nataru 2025-2026 sekitar kurang lebih 7 persen. Beberapa fokus dari kita selain kemacetan kendaraan, yaitu kita coba untuk menekan laka lantas dan fatalitas yang terjadi,” terangnya.

Dalam aspek kebencanaan, Irjen Pol Rudi Setiawan menuturkan bahwa Polda Jabar menyiapkan sarana, prasarana, dan koordinasi berdasarkan informasi cuaca dari BMKG. “Bencana alam sudah kita antisipasi. Kita berpedoman pada ramalan BMKG, serta menyiapkan sarana prasarana dan kolaborasi dengan instansi terkait penanggulangan bencana,” tuturnya.

0 Komentar