Jumlah Angkot Di Kota Cirebon Tinggal 270, Terancam Habis

angkot di pusat Kota Cirebon
BANYAK NGETEM:  Jumlah angkot di pusat Kota Cirebon menurun secara perlahan setiap tahunnya. FOTO: SENO DWI PRIYANTO/RADAR CIREBON 
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Penurunan jumlah angkutan kota (angkot) di Kota Cirebon semakin terasa. Jika dahulu pusat kota dipadati angkot yang menunggu penumpang pada siang hari, kini jumlah kendaraan yang nge-tem dapat dihitung dengan jari. Kondisi ini menunjukkan terus berkurangnya angkot yang beroperasi.

Data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon mencatat, pada masa jayanya jumlah angkot pernah mencapai 979 unit. Namun saat ini hanya 270 unit yang masih beroperasi.

Penurunan ini dipengaruhi tingginya biaya operasional dan menurunnya minat masyarakat menggunakan angkot. Alhasil, usaha transportasi angkot tidak lagi seprospektif dahulu.

Baca Juga:BMH Cirebon dan Pesantren Cibuntu Teken MoU Disnaker Cirebon Masih Menunggu PP UMK 2026

Kepala Dishub Kota Cirebon, Andi Armawan, mengatakan beberapa faktor menyebabkan penurunan jumlah angkot.

Selain biaya operasional dan pemeliharaan yang tinggi, pendapatan sopir tidak sebanding dengan pengeluaran.

“Biaya operasional besar, pemeliharaan juga. Sementara pendapatan tidak sesuai. Ditambah minat masyarakat lebih tertarik memakai kendaraan pribadi, sehingga jumlah angkot terus menurun,” ujarnya.

Andi menjelaskan, saat ini terdapat tiga moda transportasi umum di Kota Cirebon: angkot trayek dalam kota, angkutan berbasis aplikasi seperti ojek online (ojol), serta bus rapid transit (BRT).

Namun, keberadaan ojol dan BRT disebutnya bukan faktor utama yang memengaruhi penurunan angkot.

Menurutnya, pilihan moda transportasi sepenuhnya bergantung pada kebutuhan masyarakat.

“Pada dasarnya masyarakat yang menentukan. Misalnya saat menunggu BRT terlalu lama, dan ada angkot lewat, mereka bisa saja beralih ke angkot,” katanya.

Faktor lain adalah mahalnya pemeliharaan kendaraan. Perbankan juga disebut tidak dapat memberikan fasilitas pembiayaan untuk pembelian angkot baru, sehingga pelaku usaha angkutan semakin sulit bertahan.

Baca Juga:Kapolresta Cirebon Ajak Pelajar Cintai Pertanian dan Jauhi Pergaulan NegatifBanyak Anggaran Terpangkas, Dispora Cirebon Investarisasi Fasilitas Olahraga

“Kondisi sekarang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jalurnya kurang menguntungkan, sehingga sulit mendapatkan penumpang,” tambahnya.

Dishub Kota Cirebon terus mendorong masyarakat untuk kembali menggunakan angkutan umum guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sekaligus mengatasi kemacetan.

“Kami tetap berupaya menumbuhkan minat masyarakat terhadap kendaraan umum sebagai solusi kemacetan di Kota Cirebon,” kata Andi. (cep)

0 Komentar