Awas! Hutan Jabar Tinggal 20 Persen, Ancaman Bencana di Depan Mata

Hutan Jabar Tinggal 20 Persen
Kerusakan hutan di Jawa Barat kian mengkhawatirkan. Hampir 80 persen mengalami degradasi akibat aktivitas manusia dan alih fungsi lahan yang tak terkendali. Ilustrasi: Eep/Radar Cirebon
0 Komentar

Sedangkan untuk cuaca ekstrem, risiko tertinggi berada 16 kabupaten dan 9 kota, dan sedang di 2 kabupaten. Dia merinci untuk ancaman gelombang ekstrem dan abrasi, risiko tinggi di 1 kabupaten, dan sedang di 17 kabupaten dan 9 kota. Gempa Bumi, wilayah yang berpotensi menghadapi risiko tinggi di 4 kabupaten dan 4 kota, serta risiko sedang di 14 kabupaten dan 5 kota.

Karhutla, terdapat risiko tinggi di 10 kabupaten, sedang di 8 kabupaten, dan rendah di 1 kabupaten dan 6 kota. Letusan Gunung Api ini bervariasi mulai dari sedang hingga rendah di beberapa kabupaten dan kota. Lalu tanah longsor, untuk wilayah ini menghadapi risiko tinggi di 1 kabupaten, dan sedang di 17 kabupaten dan 6 kota. Sementara untuk tsunami, ancaman tsunami tinggi di 4 kabupaten, sedang di 1 kabupaten, dan rendah di 2 kabupaten.

Dengan potensi dan ancaman bencana seperti itu, Hadi menuturkan, pihaknya akan terus berupaya melakukan antisipasi serta penanggulangan terhadap risiko bencana alam tersebut. “Dengan adanya peningkatan kejadian beberapa jenis bencana seperti cuaca ekstrem, maka penting untuk melakukan pembaruan kajian risiko bencana di Provinsi Jawa Barat,” imbuhnya.

Baca Juga:Sinergi Tingkatkan Pengelolaan Sarpras OlahragaFormasi 2026 Terbatas, Puluhan Orang Berebut Tiket Petugas Haji

Sementara itu, Pemprov Jabar telah menyiapkan anggaran sekitar Rp200 miliar untuk menangani dampak bencana alam. Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman mengatakan bahwa anggaran Rp200 miliar untuk menangani dampak bencana alam tersebut diambil dari anggaran Belanja Tak Terduga atau BTT.

“Anggaran tanggap darurat bencana itu ada BTT, itu ready (siap) untuk digunakan kapan saja, dimana saja, dan bukan hanya pada saat terjadi bencana, tetapi untuk antisipasi dan mitigasi bencana juga,” tandas Herman. (son/zar/san)

0 Komentar