CIREBON-Sebanyak 100 tukang becak di Kabupaten Cirebon tersenyum lebar setelah resmi menerima bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo Subianto, Minggu (7/12).
Bantuan itu disalurkan melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Kantor Bupati Cirebon.
Program ini juga membantu para tukang becak meningkatkan pendapatan tanpa harus bersaing berat dengan moda transportasi modern seperti ojek online.
Baca Juga:Panpilwu Lakukan Monev, Pastikan Seluruh Tahapan Pilwu Berjalan LancarKampanye Pilwu Purwajaya 2025 Berjalan Tertib dan Humanis
Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Nanik Sudaryanti Deyang menjelaskan bahwa bantuan ini murni berasal dari dana pribadi Presiden. Bukan dari anggaran negara atau APBN.
Becak listrik senilai Rp22 juta itu diberikan cuma-cuma kepada tukang becak sebagai penerima manfaat.
“Sekarang tukang becak tidak perlu menyewa lagi. Ini hak milik, tidak boleh dijual atau dipindahtangankan. Ini bentuk kasih sayang Presiden,” ujar Nanik usai penyerahan becak listrik.
Menurutnya, tahap pertama pendistribusian ini diprioritaskan bagi pengemudi becak lansia yang masih bekerja di usia senja.
Sebab, banyak pengayuh becak berusia 70 tahun ke atas yang masih harus mengayuh secara manual.
“Kita mulai dari yang sepuh-sepuh dulu. Kasihan mereka masih harus mengayuh untuk bertahan hidup,” terangnya.
Nanik mengungkapkan, GSN mencatat, sejak 2024 sudah disalurkan sekitar 700 unit di berbagai kota/kabupaten.
Baca Juga:Tim Pengabdian Dosen D3 Keperawatan Polindra Tingkatkan Kesehatan Masyarakat Lewat Posbindu di Desa Kliwed5 Desa di Kabupaten Indramayu Bersih dari Narkoba, Ini Daftarnya
Hingga akhir bulan ini ditargetkan pembagian mencapai 3.500 unit, dan masih tersedia 6.500 unit lagi yang siap disalurkan tahun depan.
“Becak listrik ini mampu menempuh kecepatan hingga 15 km/jam dan jarak tempuh sekitar 25 km per satu kali pengisian daya, sehingga dinilai dapat mengurangi beban fisik pengemudi dan meningkatkan efisiensi kerja,” katanya.
“Pak Presiden ingin tidak ada lagi tukang becak yang harus mengayuh sampai kelelahan,” kata Nanik.
Untuk mendukung operasional, ia meminta dukungan Dinas Perhubungan agar memberi diskresi akses pada sejumlah ruas jalan dan mendorong pembangunan terminal pengisian daya khusus becak listrik. “Untuk perawatan akan ditangani tim GSN dengan garansi dari PT Pindad,” tuturnya.
Ia juga berharap becak listrik bisa dikembangkan sebagai becak wisata di kawasan seperti Sunan Gunung Jati dan destinasi lokal lainnya.
