RADARCIREBON.ID- Musim hujan mulai meninggi. Cirebon kembali memasuki fase siaga banjir. Wilayah kecil di pesisir ini dikepung oleh belasan hingga puluhan anak/sungai yang bermuara ke Laut Jawa.
Di dalam wilayah kota, tercatat empat sistem sungai utama: Sungai Sukalila, Sungai Kesunean (Kriyan), Sungai Kedung Pane, dan Sungai Kalijaga beserta anak-anaknya seperti Cikalong, Cideng, Sijarak, hingga Lunyu.
Kondisi ini membuat wilayah kota rawan banjir saat hujan deras turun berturut-turut. Karena itu, pergerakan alat berat tidak berhenti dalam dua bulan terakhir. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon mengebut normalisasi di 12 sungai/kali utama. Yakni Cipadu, Sijarak 1–2, Ledeng, Cikalong, Kedungmenjangan, Kebat, Sigujeg, Pacit, Saladara, Cikenis, dan Cimanggu. Totalnya sepanjang empat kilometer aliran sudah dikeruk sejak awal tahun 2025.
Baca Juga:Sinergi Tingkatkan Pengelolaan Sarpras OlahragaFormasi 2026 Terbatas, Puluhan Orang Berebut Tiket Petugas Haji
“Normalisasi sudah kami lakukan dengan peralatan yang kami punya. BBWS dan Pemkab Cirebon juga ikut mendukung,” ujar Kepala DPUTR Kota Cirebon, Rachman Hidayat.
Targetnya jelas: aliran air harus lancar. Genangan harus cepat surut. Jalan protokol, terutama Jalan Dr Cipto, Ciremai Raya, Kartini, dan Terusan Pemuda, harus aman ketika hujan deras mengguyur.
Namun Rachman tak menutup mata. Normalisasi ini belum bisa menghilangkan banjir sepenuhnya. “Masih sebatas meminimalkan dampak. Butuh proses panjang dan kerja bersama,” tambahnya.
DPUTR Kota Cirebon mengaku intens berkoordinasi dengan Pemkab Cirebon, terutama di titik-titik yang bertemu langsung. Seperti Kedungpane, Kalijaga, serta outlet sungai yang menuju muara besar. Kata Rahman, banjir hanya bisa ditekan jika semua pihak bekerja. “Semua harus terlibat. Dinas Perhubungan, BPBD, aparat, dan masyarakat,” ujarnya.
Dari sisi hulu-hilir, BBWS Cimanuk-Cisanggarung memperkuat langkah teknis. Kepala BBWS, Dwi Agus Kuncoro, memastikan normalisasi di sungai-sungai besar tetap berjalan. Fokus terberat di timur Cirebon: Ciberes, Mundu, Singaraja, dan muara-muara seperti Bondet.
Sebagian titik belum tuntas. Beberapa baru terselesaikan sebagian. Hilir Ciberes masih perlu pengerukan lanjutan. Muara Bondet masuk prioritas tahun anggaran 2026. Di lapangan, alat berat masih bergerak. 12 unit alat lain stanby, siap digerakkan setiap saat. Sejumlah pompa banjir siaga di Cirebon. Karung, bronjong, dan geobag sudah dibagi ke gudang-gudang teknis.
