Ini Dia Fakta Rizky Ridho Susul Jejak Son Heung-min di Puskas Award 2025

Rizky Ridho
SESAMA ASIA: Nama Rizky Ridho menjadi sorotan setelah golnya terpilih masuk nominasi Puskas Award 2025, mengingatkan publik pada momen ketika Son Heung-min memenangkan penghargaan yang sama pada 2020. Foto: ANTARA
0 Komentar

JAKARTA – Nama Rizky Ridho menjadi sorotan setelah golnya terpilih masuk nominasi Puskas Award 2025, mengingatkan publik pada momen ketika Son Heung-min memenangkan penghargaan yang sama pada 2020. Masuknya Ridho dalam daftar bergengsi tersebut menunjukkan bahwa pemain Indonesia pun mampu menarik perhatian dunia lewat aksi impresif di lapangan.

Gol jarak jauh Ridho saat Persija kalah 1–3 dari Arema FC pada 9 Maret 2025 mendadak viral karena kualitas spektakulernya dan situasi dramatis yang melingkupinya.

Setelah melihat kiper Lucas Frigeri terlalu maju, Ridho langsung melepaskan tembakan keras dari jarak ekstrem. Serangan itu berawal dari umpan matang Ryo Matsumura sebelum bola melesat melewati garis tengah dan mengarah tajam ke sudut atas gawang Arema.

Baca Juga:Peringatan Hari Disabilitas Internasional di DPRD Kuningan, Nuzul Sebut Dr Elon Carlan Jadi InspirasiBanjir Ancaman Terbesar, Ada 160 Kejadian Bencana di Cirebon dari Januari-November 2025

Momen tersebut membuat Frigeri hanya terpaku, sementara publik tertegun karena gol seperti itu sangat jarang terlihat dalam kompetisi Super League.

Beberapa fakta muncul. Fakta pertama, yang mencuri perhatian adalah posisi Ridho yang bersaing dengan deretan gol terbaik dunia dalam nominasi Puskas Award. Gol bek berusia 24 tahun itu harus bersaing dengan 10 kandidat lain, mayoritas berasal dari liga-liga top Eropa.

Ridho berada satu panggung dengan bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, yang masuk nominasi berkat gol spektakulernya ke gawang Espanyol. Selain itu, ada juga Declan Rice melalui tendangan bebasnya ke gawang Real Madrid di Liga Champions, menambah berat persaingan.

Nama Alessandro Deiola (Cagliari) dan Santiago Montiel (Independiente) turut menghiasi daftar kandidat, sehingga kehadiran Ridho kian terasa istimewa. Gol dari Super League yang menembus nominasi global merupakan pencapaian langka dan menjadi bukti bahwa kompetisi Indonesia mulai diperhitungkan.

Ridho bukan pemain ASEAN pertama yang masuk nominasi, namun peluangnya cukup besar mengikuti jejak pendahulunya. Pada 2016, Mohd Faiz Subri asal Malaysia memenangkan Puskas Award lewat tendangan bebas berputar yang fenomenal. Prestasi Faiz membuktikan bahwa pemain Asia Tenggara bisa bersaing secara global asalkan kualitas golnya memenuhi standar dunia.

Kehadiran Ridho membuka peluang bagi Asia Tenggara kembali bersuara di panggung penghargaan FIFA. Jika berhasil menang, ia akan menjadi pemain Asia ketiga yang meraih Puskas Award setelah Son Heung-min (2020) dan Faiz Subri (2016).

0 Komentar