RADARCIREBON.ID – Warga mempertanyakan komitmen Pemerintah Kota Cirebon terkait rencana normalisasi Sungai Kriyan. Pendangkalan yang dinilai sudah masuk kategori ekstrem tak pernah masuk dalam agenda normalisasi yang disampaikan pemkot.
Ketua RW 17 Kriyan Barat, Kelurahan Pegambiran, Bambang Jumantra, mengatakan Sungai Kriyan melintasi beberapa kecamatan dan menjadi jalur air penting di kota ini. Namun kondisinya terus memburuk, apalagi dengan potensi hujan ekstrem yang diprediksi BMKG Jawa Barat.
Di wilayahnya, tanggul retak dan hampir roboh menjadi ancaman serius. Perbaikan kini sedang berjalan melalui anggaran pokok pikiran (pokir). “Kalau tidak dapat pokir dan banjir kiriman datang, tanggul bisa jebol dan menghantam permukiman,” ujarnya.
Baca Juga:BMH Cirebon dan Pesantren Cibuntu Teken MoU Disnaker Cirebon Masih Menunggu PP UMK 2026
Bambang juga menyoroti persoalan lain seperti saluran pembuangan induk di Karang Anom yang belum mendapat solusi, serta usulan sodetan RW 08 yang diajukan sejak 2019 namun tak kunjung direalisasikan.
Ia berharap pemkot dan instansi terkait, termasuk BBWS, memberi perhatian serius. Menurutnya, pendangkalan ekstrem dan kondisi tanggul rapuh menjadi alarm keras bahwa normalisasi harus segera dilakukan agar warga tidak menjadi korban saat hujan lebat tiba. (ade)
