Hingga kini, sekitar 20.000 bibit pohon telah ditanam di kawasan tersebut. Puspita Cipta Group berharap upaya rehabilitasi ini mendapat dukungan masyarakat serta pihak yang peduli terhadap kelestarian Gunung Ciremai.
Perusahaan menegaskan kembali bahwa penggunaan alat berat di lereng Gunung Ciremai semata-mata untuk pembersihan gulma dan program rehabilitasi vegetasi. Tidak ada aktivitas pembangunan komersial yang berlangsung. Klarifikasi ini diharapkan dapat menghentikan rumor sekaligus memulihkan pemahaman publik mengenai komitmen perusahaan terhadap lingkungan.
Sebelumnya, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar sempat turun langsung, bahkan menghentikan sementara aktivitas pada Jumat (5/12/2025). “Iya saya mendapat laporan dari masyarakat terkait itu (pembukaan lahan). Kemudian saya cek ke lapangan dengan Pak Sekda serta pejabat teknis terkait lain,” kata Bupati Dian saat dikonfirmasi pada Minggu (7/12/2025).
Baca Juga:Setop Proyek di Lereng Ciremai, Bupati Dian: Aturan Harus Dipenuhi DuluAwas! Hutan Jabar Tinggal 20 Persen, Ancaman Bencana di Depan Mata
Ia menyebut, isu yang berkembang soal pembangunan sirkuit di pembukaan lahan tersebut tidak benar. Sebab pembukaan lahan itu dibangun untuk membuat akses jalan. “Jadi itu pohon-pohon Kaliandra diganti oleh pohon-pohon endemik. Informasinya akan dibangun kampung edukasi, tapi saya sampaikan bahwa aturan harus dipenuhi dulu,” tegas Dian.
Sehingga, ia perintahkan untuk menarik dulu alat berat yang tengah beroperasi di kawasan tersebut. Sampai nanti seluruh persyaratan dipenuhi, karena berkaitan dengan izin dari provinsi. “Sebab itu kan kaitan pengelolaan lahan, dan izin AMDAL juga dari pusat,” kata Dian. (*)