RADARCIREBON.ID – Pemerintah menargetkan pembangunan 24 ribu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) selesai pada akhir 2025 sebagai bagian dari percepatan penyediaan layanan gizi nasional.
Infrastruktur ini dipersiapkan agar program MBG dapat beroperasi penuh saat diluncurkan serentak pada Januari 2026, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan menekan angka stunting.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dibagi ke dalam dua skema. Sekitar 20 ribu SPPG akan dibangun di kawasan aglomerasi, sementara 4.700 lainnya menyasar wilayah terpencil.
Baca Juga:Tingkatkan Prestasi Olahraga Pelajar di Kota CirebonMelalui Seni Budaya, Mas Jun Menyapa wong Cerbon
“Jika seluruh target infrastruktur tercapai sesuai jadwal, program MBG dapat berjalan serentak mulai Januari 2026,” kata Dadan. Pada tahap awal, layanan ini diproyeksikan menjangkau 60–70 juta penerima manfaat.
Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, memastikan koperasi sektor produksi siap mendukung suplai bahan baku untuk dapur SPPG. Pemerintah saat ini memetakan lokasi SPPG agar distribusi dapat disinkronkan melalui jaringan koperasi.
“Kami percepat suplai bahan untuk dapur-dapur SPPG. Titik-titiknya harus jelas agar distribusi bisa terarah,” ujarnya.
Ketua Umum Gapembi, Alven Stony, menambahkan bahwa Gapembi bersama Kadin telah mengoordinasikan partisipasi UMKM dalam penyediaan dapur dan layanan makanan bergizi untuk sasaran seperti siswa PAUD–SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Keduanya juga berperan sebagai inkubator bagi UMKM agar memenuhi standar operasional, mulai dari rantai pasok hingga kualitas pangan.
“Pelibatan UMKM berdampak ganda, memperluas layanan gizi sekaligus menggerakkan ekonomi lokal,” tegas Alven.
Dengan kolaborasi lintas sektor, percepatan pembangunan dapur MBG diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan layanan gizi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. (abd/adv)
