PKL Sukalila Tetap Tunggu Hasil Demo, Mulai Ada yang Bongkar Lapak Secara Mandiri

bongkar secara mandiri
BONGKAR SUKARELA: Warung milik Andi menjadi yang pertama dibongkar secara mandiri, Selasa (9/12/2025). FOTO: CECEP NACEPI/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Surat teguran yang dilayangkan Satpol PP Kota Cirebon mulai membuahkan hasil. Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di bantaran Sungai Sukalila mulai melakukan pembongkaran mandiri, Selasa (9/12/2025).

Salah satu yang membongkar sebagian bangunannya adalah Andi, pedagang yang dikenal dengan sebutan Bang Madura. Ia memiliki lapak berukuran 8 meter x 3 meter.

Sebagai bentuk ketaatan terhadap aturan pemerintah, Andi membongkar bagian warung yang digunakan untuk tempat nongkrong ojek online dan fasilitas WC umum.

Baca Juga:Tingkatkan Prestasi Olahraga Pelajar di Kota CirebonMelalui Seni Budaya, Mas Jun Menyapa wong Cerbon

“Kami mengikuti aturan pemerintah. Jadi sebagian bangunan yang tidak terlalu terpakai kami bongkar. Untuk warungnya sendiri belum dibongkar semua. Kami masih berjuang, mau demo,” kata Andi kepada Radar Cirebon.

Andi berharap perjuangan para PKL mendapat respons dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon. Hari ini, para PKL dijadwalkan menggelar aksi unjuk rasa untuk meminta agar penertiban dilakukan setelah Lebaran Idul Fitri 2026.

Selain meminta penundaan, PKL juga mengajukan permintaan kompensasi jika pembongkaran tetap dilakukan saat ini.

“Dengar-dengar tuntutannya bongkar setelah Lebaran. Kalau pun sekarang tetap dibongkar, kami minta ganti rugi. Kalau pemerintah tetap kekeh bongkar, ya saya nurut saja,” ujarnya.

Terkait rencana relokasi ke Pasar Pagi, Andi mengaku tidak mendapatkan kios karena area relokasi hanya dibuka untuk penjual bunga, bingkai, dan figuran. Sedangkan dirinya yang berjualan warung kelontong belum mendapat tempat.

Karena itu, ia masih menunggu hasil aksi unjuk rasa sebelum memutuskan lokasi baru untuk mencari nafkah. “Kita tunggu hasil demo saja. Kalau ada relokasi yang layak, ya kita ikut saja,” tegasnya.

Ketua Paguyuban Pedagang Sungai Sukalila Selatan, Budi, mengatakan surat teguran kedua sudah diterima para pedagang.

Baca Juga:Specia Gaming Hall Hadir di Kota CirebonKuliah Umum Hakordia UIN Siber Syekh Nurjati

Namun surat teguran ketiga yang seharusnya diterbitkan Senin lalu belum juga disampaikan Satpol PP.

Menurutnya, ada dugaan penundaan terjadi karena Pemkot mengetahui adanya rencana aksi besar-besaran PKL Kota Cirebon pada Rabu (10/12). Meski begitu, Budi mengaku baru mendengar rencana tersebut.

“Kami baru dengar saja, belum tahu siapa koordinatornya. Mungkin itu solidaritas PKL se-Kota Cirebon, jadi tidak hanya dari wilayah sini,” katanya.

0 Komentar