RADARCIREBON.ID–Tembok Penahan Tebing (TPT) Sungai Citamba di Lingkungan Serang, Kelurahan Awirarangan, Kecamatan Kuningan, ambruk akibat longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun satu unit rumah milik warga mengalami kerusakan cukup parah.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana menjelaskan, bahwa longsor dipicu hujan intensitas sedang yang mengguyur wilayah tersebut. Kondisi tanah yang labil diduga mempercepat ambruknya struktur TPT yang berada tepat di tepi aliran Sungai Citamba.
“Dari hasil assessment lapangan, TPT sepanjang kurang lebih 10 meter dengan tinggi 2 meter mengalami longsor. Dampaknya, bagian dapur rumah milik Pak Tono ikut ambruk karena berada sangat dekat dengan struktur penahan tebing yang runtuh,” ujar Indra Bayu, Selasa (9/12).
Baca Juga:Ketua DPRD Terpilih Kembali Pimpin PDIP KuninganPematangan Lahan di Lereng Ciremai, BPBD Kuningan Ingatkan Pentingnya Mitigasi Bencana
Rumah milik Tono (47), yang dihuni satu kepala keluarga dengan enam jiwa, mengalami kerusakan di sektor dapur berukuran sekitar 6 x 3 meter. Selain itu, material longsoran yang jatuh ke badan sungai juga menyebabkan aliran Sungai Citamba sempat tersendat.
BPBD Kuningan menerima laporan kejadian pada Selasa pagi (9/12/2025), kemudian menurunkan tim asesmen untuk melakukan pengecekan dan penanganan awal di lokasi. Aparat kelurahan, kecamatan, TNI, dan Polri turut melakukan koordinasi penanganan darurat.
“Kami mengimbau pemilik rumah dan aparat wilayah untuk segera menutup area longsoran menggunakan terpal sebagai upaya darurat agar air hujan tidak semakin memperparah kondisi tebing,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah dukungan logistik bagi warga terdampak. Sementara itu pembersihan material bangunan dan runtuhan TPT sudah mulai dilakukan sejak pagi.
BPBD mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama di wilayah dengan struktur tanah labil dan berada dekat aliran sungai.
“Musim hujan masih berlangsung. Kami minta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di bantaran sungai atau tebing terjal,” pungkasnya. (ags)
