KH Ahsin Sakho Raih Penghargaan Kemenag sebagai Pejuang Al-Qur’an

KH Ahsin Sakho Raih Penghargaan Kemenag sebagai Pejuang Al-Qur’an
KH Ahsin Sakho Raih Penghargaan Kemenag sebagai Pejuang Al-Qur’an
0 Komentar

CIREBON – Kementerian Agama RI memberikan penghargaan kepada Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad sebagai salah satu tokoh yang dinilai memiliki pengabdian panjang dalam ilmu Al-Qur’an. Ulama asal Arjawinangun, Cirebon, itu menerima anugerah tersebut sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya selama lebih dari empat dekade.

KH Ahsin dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an Kebon Baru di Arjawinangun. Reputasinya sebagai ahli qira’ah dan ulumul Qur’an diakui luas, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Sikapnya yang rendah hati dan kedisiplinannya membuatnya dihormati di berbagai kalangan.

Lahir dari keluarga pesantren, KH Ahsin menempuh pendidikan dasar keilmuannya di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Di pesantren tua itu, ia mendalami fikih, bahasa Arab, dan ilmu-ilmu pendukung Al-Qur’an sebelum melanjutkan studinya ke Universitas Islam Madinah.

Baca Juga:Jaringan XLSMART Siap Sambut Nataru 2026, Proyeksi Lonjakan Trafik Dijawab dengan Kapasitas BerlipatHadir di G20 EMPOWER Annual Summit 2025, XLSMART Paparkan Kesuksesan Sisternet

Di Madinah, ia memperdalam ilmu qira’ah dan ulumul Qur’an langsung dari berbagai pakar. Bekal itu kemudian dibawa pulang untuk dikembangkan di Tanah Air, terutama melalui pendidikan dan pembinaan generasi muda penghafal Al-Qur’an.

Tak hanya aktif sebagai pengajar, KH Ahsin juga pernah dipercaya memimpin perguruan tinggi keislaman. Meski masa baktinya sebagai rektor telah usai, perannya dalam pengembangan kurikulum dan manajemen pendidikan Al-Qur’an masih terus dikenang.

Lebih dari 40 tahun ia mengajar, menulis, dan membimbing masyarakat dalam memahami Al-Qur’an. Di pesantrennya, semua kalangan diterima belajar, tanpa batas usia dan latar belakang. Metode pengajarannya dikenal teliti, terstruktur, sekaligus penuh kelembutan.

Banyak karya tulisnya menjadi rujukan penting di dunia akademik. Kajian dan ceramahnya yang tersebar di berbagai forum nasional turut memperluas pemahaman masyarakat mengenai ilmu Al-Qur’an.

Memasuki usia senja, KH Ahsin masih setia mengajar di hadapan para santri. Ia tetap membimbing hafalan, memberi penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an, dan mengikuti perkembangan kemampuan para muridnya. Dalam perjuangannya, ia senantiasa didampingi istrinya, Ny. Hj. Habibah Machfudz.

Penghargaan dari Kemenag RI itu menjadi pengakuan atas pengaruh besar KH Ahsin dalam pendidikan Al-Qur’an di Indonesia. Sosoknya menjadi teladan tentang pengabdian yang tidak dibatasi usia maupun jabatan.

0 Komentar