Menurut salah seorang warga Tinumpuk yang memberikan hak suaranya di TPS Digital, Nurmin (39), pemungutan suara berlangsung lebih efisien jika dibandingkan pilwu sebelumnya. “Enak, tinggal pencet-pencet layar. Terus juga sekarang TPS di masing-masing desa itu ada banyak, lebih dari satu. Jadi dengan adanya TPS Digital ini prosesnya lebih cepat,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM mengatakan bahwa pilwu secara digital di Indramayu dipilih sebagai proyek percontohan. Kata KDM, perlu adanya transisi dari sistem manual ke digital, yang tidak memungkinkan langsung terselenggara 100 persen digital, karena membutuhkan penguatan literasi digital bagi masyarakat dan juga panitia.
Oleh sebab itu, kata Dedi, di setiap desa hanya ada satu TPS yang menggunakan sistem digital. “Karena kita menggeser dari manual ke digital, ini tidak bisa langsung 100 persen. Harus ada transisi. Jadi di Indramayu, satu desa ada satu TPS yang pakai digital,” ujarnya.
Baca Juga:Pilwu Digital Serentak, Indramayu Jadi Pilot Project di Jawa BaratPerlengkapan Pilwu Digital Mulai Didistribusikan di Kabupaten Indramayu
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jabar Ade Afriandi juga mengungkapkan bahwa Pilwu Digital di Indramayu tidak sepenuhnya berbasis daring. Regulasi tetap mengharuskan pemilih datang ke TPS. Sistem yang digunakan adalah hybrid, yakni kombinasi manual dan digital. Pemilih mendapat undangan fisik dengan barcode.
Barcode itu kemudian dipindai di TPS untuk memunculkan data pemilih dan calon kepala desa di layar komputer atau tablet. Pemilih hanya perlu memilih calon dengan satu klik. “Setelah di-scan, barcode akan menampilkan nomor undangan, nama pemilih, lalu muncul daftar calon kades. Pemilih tinggal klik, lalu otomatis terekam,” ujar Ade.
Setelah menentukan pilihan, nanti muncul barcode hasil pilihannya kemudian dimasukkan ke kotak suara. Barcode hasil pilihan nanti disinkronkan dengan data suara yang sudah ter-submit. Dipaparkan Ade, setelah Indramayu, kemudian Kabupaten Cianjur yang akan melangsungkan pemilihan kepala desa dengan skema yang sama pada 2026.
Terpisah, Kepala DPMD Kabupaten Indramayu Kadmidi melalui Kabid Pemdes RD Adang Kusumah Dewantara mengatakan dalam menyukseskan pemilihan kuwu serentak di Kabupaten Indramayu semua lintas sektor bersama-sama memantau pelaksanaan pemilihan kuwu disetiap desa.
