Udin, salah satu warga yang dipulangkan, tidak kuasa membendung rasa syukurnya. Ia mengaku sempat kehilangan harapan untuk dapat kembali pulang. “Saya sudah putus asa, tapi Allah memberikan pertolongan kepada saya dan teman-teman melalui Pak George,” ujar Udin dengan mata berkaca-kaca.
Ia menuturkan bahwa sebelum bencana datang, mereka belum sempat mulai bekerja karena material bangunan telah tersapu banjir. Tanpa kepastian dan dengan kondisi lingkungan berbahaya, mereka memutuskan meninggalkan lokasi proyek dan berjalan mencari jalan keluar. “Selama jalan kaki, kalau hujan ya tetap jalan. Untuk makan apa saja yang ada di hutan, minum air seadanya,” katanya. (*)
