RADARCIREBON.ID- Saya tidak begitu mengenal Ardito Wijaya, Bupati Lampung Tengah yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, belum lama ini. Tapi saya sedikit mengenal ayahnya, almarhum Ahmad Pairin, politisi senior Partai Golkar Lampung.
Ayahanda Bupati Ardito ini biasa dipanggil Pairin. Dia pernah malang melintang menduduki jabatan di eksekutif dan legislatif. Pernah menjadi anggota DPRD Lampung Tengah dan DPRD Provinsi Lampung. Dalam jabatan eksekutif, Pairin pernah menjadi Bupati Lampung Tengah periode 2010-2015. Lalu menjabat Walikota Metro periode 2016-2021. Pairin meninggal dunia pada tahun 2022.
Metro adalah salah satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Kota ini dulunya merupakan ibukota Kabupaten Lampung Tengah. Namun setelah Metro menjadi kota definitif, ibukota Lampung Tengah pindah ke Gunung Sugih.
Baca Juga:Presiden Prabowo Minta Maaf Sebut Kondisi di Lapangan Sangat Sulit, tapi akan Diatasi BersamaWarga Cirebon dan Indramayu Akhirnya Bisa Pulang dari Aceh
Saya mengenal Pairin itu karena masih bertetangga dengan almarhum mertua saya. Antara Pairin dan mertua saya tinggal satu kampung, yakni di Kampung Adijaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Antara Pairin dan mertua saya itu sangat dekat. Selain tetangga, keduanya sama-sama pendatang. Bahkan jika Lebaran, mertua saya “mewajibkan” anak-anak dan para menantunya silaturahmi ke kediaman Pairin.
Pairin memang tokoh di Kampung Adijaya. Begitu juga istrinya, Heriyanti. Maka bagi warga setempat yang sering melintasi jalan raya Bandarjaya-Simpang Agung, pasti tahu rumah Pairin.
Pairin-Heriyanti adalah tipe orang tua yang sukses. Pasangan ini dikaruniai 4 orang anak. Dari 4 orang itu, setahu saya, 3 orang menjadi dokter. Yakni dr Ardito Wijaya, dr Dwi Evayanti, dan drg Ranu Hari Prasetyo. Sementara anak keempat mereka, Kurniadi, saya tidak tahu profesinya.
Namun yang menyedihkan, dari 4 orang anak Pairin – Heriyanti ini, dua di antaranya terjaring OTT Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Keduanya adalah dr Ardito Wijaya dan drg Ranu Hari Prasetyo.
Pairin adalah politisi handal. Bahkan dia sosok yang bisa “mengatur” Lampung Tengah. Termasuk membimbing anak pertamanya, dr Ardito Wijaya untuk memimpin kabupaten yang mayoritas penduduknya transmigran dari Jawa itu.
Ketika Pairin menjadi Bupati Lampung Tengah 2010-2015, berpasangan dengan Mustafa sebagai wakil bupati, dia tidak melanjutkan ke periode kedua. Dia memberikan kesempatan kepada Mustafa untuk menjadi bupati. Pairin sendiri lebih memilih berjuang menjadi Walikota Metro, dan berhasil. Dia menjabat walikota dari 2016-2021.
