INDRAMAYU – Komitmen perguruan tinggi dalam menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi kembali diwujudkan oleh tim dosen Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Indramayu (Polindra).
Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat, para dosen turun langsung mendampingi kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Babadan, Kabupaten Indramayu, untuk memperkuat kapasitas deteksi dini tumbuh kembang balita.
Kegiatan bertajuk “Intervensi Berbasis Komunitas dalam Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu pada Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita”, dilaksanakan pada 29–30 Agustus 2025 dan diikuti oleh 30 kader Posyandu dari berbagai desa.
Baca Juga:Ini Dia Curhata Shin Tae yong soal Pemain Timnas Indonesia Usai Gagal ke Piala Dunia 2026Pengamanan Nataru, Polres Indramayu Gelar Rakor Lintas Sektoral
Fokus utama kegiatan adalah penguatan pemahaman dan keterampilan kader dalam Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Ketua Tim Pengabdian, Hasim Asyari SKM MKes menegaskan bahwa peran kader Posyandu sangat strategis dalam memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal, terutama pada masa emas balita.
“Kader Posyandu adalah garda terdepan di masyarakat. Melalui pendampingan ini, kami ingin kader tidak hanya paham secara teori, tetapi juga percaya diri dan terampil melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak secara tepat,” ujar Hasim.
Pendekatan berbasis komunitas dipilih agar kegiatan benar-benar sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Kader dilibatkan sejak tahap perencanaan, pelatihan, hingga praktik langsung di Posyandu.
Tim pengabdian juga melibatkan dosen lintas keahlian. Evi Supriatun SKep Ns MKep selaku anggota tim, menyampaikan bahwa pelatihan dirancang interaktif dan aplikatif.
“Kami tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga simulasi penggunaan KPSP, diskusi kasus, dan praktik langsung. Tujuannya agar kader benar-benar siap saat berhadapan dengan balita dan orang tua di Posyandu,” jelas Evi.
Baca Juga:Kemenag Gelar Story Telling Kitab Suci, Begini KisahnyaKuatkan Kerja Sama Daerah, Pemkab Indramayu Gelar Sosialisasi dan Evaluasi KSD
Sementara itu, Nafisah Istna Hasni SPsi MPsi Psikolog, menambahkan bahwa aspek psikologis tumbuh kembang anak juga menjadi perhatian penting dalam kegiatan ini.
“Deteksi dini bukan hanya soal tinggi dan berat badan, tetapi juga perkembangan emosi, bahasa, dan sosial anak. Kader perlu memahami hal ini agar bisa memberikan edukasi yang tepat kepada orang tua,” ungkap Nafisah.
Hasil kegiatan menunjukkan dampak positif. Kader Posyandu mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan, mampu menggunakan alat KPSP dengan benar, serta lebih percaya diri dalam memberikan stimulasi dan edukasi kepada keluarga balita.
