RADARCIREBON.ID- Dua hari pasca penertiban bangunan liar (bangli) di bantaran Sungai Sukalila hingga wilayah Kalibaru, wajah kawasan tersebut mulai berubah. Memang, belum sepenuhnya rapi. Namun jejak kekumuhan yang selama puluhan tahun melekat, perlahan tersibak.
Pantauan di lapangan, akses menuju Jalan Sukalila dan Kalibaru sebagian masih dipalang menggunakan palang bambu, Rabu (17/12/2025). Palang sederhana itu dipasang melintang di beberapa titik, terutama di sisi jalan yang berdekatan langsung dengan area kerja alat berat. Meski demikian, arus lalu lintas terpantau tetap berjalan normal. Kendaraan roda dua dan roda empat masih bisa melintas bergantian. Pengendara hanya diminta melambat.
Sejumlah petugas tampak berjaga. Berdiri tak jauh dari eskavator yang masih beroperasi. Mereka mengatur lalu lintas sekaligus mengamankan pengguna jalan dari potensi bahaya. Sesekali, petugas memberi isyarat tangan agar pengendara berhenti sejenak saat alat berat memutar badan atau memindahkan puing.
Baca Juga:Pedagang Bunga Kalibaru Mengukur Harapan di Lahan Relokasi Belakang Terminal HarjamuktiPenertiban Sukalila dan Kalibaru, Awal Wajah Baru Kota Cirebon
Hingga hari kedua pasca penertiban, sedikitnya lima alat berat masih disiagakan di sepanjang koridor Sungai Sukalila–Kalibaru. Eskavator terlihat aktif meratakan sisa pondasi bangunan. Ember besinya mengeruk tanah bercampur puing bata, lalu memindahkannya ke sisi jalan untuk diangkut dump truck.
Dalam salah satu sudut lokasi, sebuah eskavator berwarna kuning berdiri di atas hamparan puing. Di sekelilingnya, serpihan bata merah, potongan keramik, kayu lapuk, hingga rangka besi berserakan. Beberapa pekerja berdiri di dekat alat berat, memberi aba-aba kepada operator. Suasana tampak terkendali, meski debu masih beterbangan tipis saat ember eskavator menghantam sisa bangunan.
Di titik lain, eskavator berwarna oranye terlihat mengangkut bongkahan beton besar. Alat berat itu berdiri di atas tumpukan puing yang menggunung. Sekali angkat, bongkahan langsung dipindahkan ke truk pengangkut. Proses ini terus berulang, menandakan tahap pembersihan masih berlangsung.
Sisa puing memang masih terlihat berserakan. Namun jumlahnya jauh berkurang dibanding dua hari sebelumnya. Badan jalan yang sempat tertutup material kini mulai terbuka. Sejumlah anggota Satpol PP tampak menyapu sisa pasir, pecahan bata, dan debu yang mengotori aspal. Menggunakan sapu lidi dan sekop, mereka membersihkan tepi jalan agar tidak membahayakan pengendara.
