Dua Hari Pasca Penertiban Sukalila-Kalibaru, Kawasan Tersebut Mulai Merubah

Bersihkan Puing Bangunan di Bantaran Sungai Sukalila
DIBERSIHKAN: Petugas masih fokus membersihkan puing-puing bangunan liar pasca penertiban di bantaran Sungai Sukalila, Kota Cirebon. Foto: Cecep Nacepi/Radar Cirebon
0 Komentar

Di sela-sela aktivitas pembersihan, beberapa orang terlihat masih mengais sisa material. Mereka memungut kayu yang masih utuh, besi, atau papan yang bisa dimanfaatkan kembali. Aktivitas itu berlangsung cepat dan senyap. Tanpa suara protes. Tanpa kerumunan. Sebagian besar hanya ingin menyelamatkan sisa barang berharga dari lapak lama mereka.

Dari badan jalan, aliran Sungai Sukalila kini mulai terlihat jelas. Pemandangan yang sebelumnya tertutup rapat oleh bangunan liar, kini terbuka. Air sungai mengalir pelan, memantulkan bayangan pepohonan besar yang masih berdiri di sepanjang bantaran. Namun di beberapa titik, pendangkalan tampak nyata. Dasar sungai terlihat dangkal, dipenuhi endapan lumpur dan sampah yang mengumpul di bagian hilir.

Di kawasan Jalan Kalibaru, kondisi serupa terlihat. Aliran sungai menyempit oleh endapan. Sampah plastik, ranting, dan sisa material bangunan tersangkut di sudut-sudut aliran. Meski bangunan di atasnya sudah dibongkar, pekerjaan rumah besar masih menanti: normalisasi sungai.

Baca Juga:Pedagang Bunga Kalibaru Mengukur Harapan di Lahan Relokasi Belakang Terminal HarjamuktiPenertiban Sukalila dan Kalibaru, Awal Wajah Baru Kota Cirebon

Penertiban ini memang bukan sekadar soal merobohkan bangunan. Lebih dari itu, membuka kembali ruang sungai yang selama ini tergerus. Dari sisi jalan, kini tampak jelas garis sempadan sungai. Area yang ke depan direncanakan menjadi koridor terbuka, jalur inspeksi, atau ruang publik.

Di beberapa titik Jalan Sukalila, eskavator diparkir tepat di tepi jalan. Sebuah dump truck menunggu giliran muatan. Roda besarnya dipenuhi debu dan lumpur. Di depannya, sebuah rambu darurat berupa bambu dan ban bekas dipasang sebagai penanda. Sederhana, namun cukup efektif memperingatkan pengendara agar waspada.

Meski alat berat masih bekerja, aktivitas warga di sekitar mulai beradaptasi. Warung di seberang jalan tetap buka. Pengendara melintas tanpa kemacetan berarti. Petugas terus berjaga, memastikan tidak ada kendaraan yang terlalu dekat dengan area kerja.

Penertiban ini menyisakan dinamika sosial yang belum sepenuhnya selesai. Sejumlah pedagang terdampak masih memilih vakum. Barang dagangan disimpan di rumah. Sementara lokasi relokasi yang disiapkan pemerintah belum sepenuhnya diminati.

Namun di lapangan, satu hal tak terbantahkan: wajah Sungai Sukalila dan Kalibaru kini mulai terlihat. Sungai yang selama ini tersembunyi di balik bangunan, kembali muncul ke permukaan kota. Dengan segala kekurangannya. Dengan segala PR yang masih menumpuk.

0 Komentar