RADARCIREBON.ID – Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) Cirebon mengirimkan tim relawan tanggap darurat bencana ke Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (19/12/2025). Pengiriman relawan ini merupakan bagian dari program kemanusiaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melalui hibah APBN.
Rektor UGJ, Prof Dr Achmad Faqih SP MM, mengatakan pengiriman tim relawan bertujuan membantu masyarakat terdampak bencana alam di wilayah Sumatera.
Menurutnya, misi kemanusiaan ini sekaligus menjadi wujud pengabdian masyarakat dan implementasi Tridarma Perguruan Tinggi.
Baca Juga:74 Lansia Kota Cirebon Diwisuda di Sekolah Lansia Smart KecapiForum LPM Kota Cirebon Tolak Hasil Musda
“Semoga menjadi amal dan membawa keberkahan, sekaligus menjaga nama baik UGJ dalam pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Faqih juga mengingatkan para relawan untuk menyiapkan mental dan menjaga keselamatan diri, mengingat potensi bencana susulan masih tinggi seiring prakiraan peningkatan curah hujan pada awal 2026.
Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, Prof Dr Mukarto Siswoyo MSi, menegaskan misi ini merupakan bentuk pengabdian kemanusiaan bagi korban banjir dan longsor.
Ia mengapresiasi Kemendiktisaintek yang memberi ruang bagi FK UGJ untuk berkontribusi secara profesional di bidang kesehatan.
Sementara itu, Dekan FK UGJ, Dr dr H Catur Setiya Sulistiana MMed Ed, menyampaikan keberangkatan tim relawan bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan nurani untuk hadir dan menguatkan masyarakat terdampak bencana.
“Bencana boleh meruntuhkan rumah, tetapi tidak boleh meruntuhkan harapan dan rasa kemanusiaan,” tegasnya.
Catur menambahkan, tim relawan membawa kompetensi medis sekaligus nilai empati dan kearifan lokal Cirebon dalam melayani masyarakat. FK UGJ hadir tidak hanya sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga sebagai sahabat dan penguat bagi korban bencana.
Baca Juga:Pemkot Cirebon Fokuskan Sektor Unggulan dalam RKPD 2027IPB Cirebon Jajaki Kerja Sama Internaisonal dengan Kampus Thailand
Ketua Tim Relawan, Donny Nauphar BSc (Biotech), MSi Med MSc, menjelaskan tim terdiri dari 10 orang, yakni tiga dokter, satu apoteker, satu perawat, satu analis kesehatan, serta mahasiswa FK UGJ.
Tim akan bertugas di Desa Tika, Tapanuli Tengah, wilayah yang pelayanan kesehatannya terputus dan terdampak bencana dengan jumlah korban mencapai sekitar 15 ribu jiwa.
“Keluhan kesehatan yang banyak muncul antara lain diare, demam, dan penyakit kulit,” ujarnya.
