Sekolah, kata dia, tidak pernah menutup diri terhadap prestasi yang lahir dari inisiatif siswa. Selama kegiatannya positif dan membawa nama baik sekolah, dukungan akan tetap diberikan, termasuk dispensasi akademik dan administrasi.
Prestasi Fakhri juga mempertegas peran generasi muda dalam menjaga identitas budaya daerah. Di tengah arus globalisasi dan budaya populer, upaya memperkenalkan budaya lokal menjadi tantangan tersendiri. Fakhri menjawab tantangan itu melalui jalur prestasi.
Atas capaian tersebut, Fakhri menyampaikan rasa syukur. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hasil kerja individu semata. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan tidak menyangka bisa sampai di titik ini. Penghargaan ini bukan hanya untuk saya pribadi, tetapi juga untuk keluarga, para pembina, mentor, dan semua pihak yang telah mendukung,” ujar Fakhri, Senin (22/12/2025).
Baca Juga:PLTU Cirebon Power Unit 2 resmi ditetapkan sebagai Obvitnas ke-26 di Jawa BaratPerjalanan Outbond Radar Cirebon di Semarang, Kekompakan Fondasi Utama
Ia menilai pencapaian ini sebagai awal, bukan akhir. Menurutnya, gelar Duta Muda membawa tanggung jawab besar untuk berkontribusi nyata di masyarakat, khususnya bagi Kota Cirebon dan Jawa Barat.
Ke depan, ajang ini akan berlanjut ke tingkat nasional dengan tajuk Duta Muda Indonesia. Para pemenang dari setiap provinsi akan kembali diseleksi untuk mewakili daerahnya di level nasional. Fakhri dipastikan menjadi wakil Jawa Barat.
Prestasi ini sekaligus membuka peluang lebih luas bagi Fakhri. Baik di bidang pendidikan maupun pengabdian sosial. Di dunia pendidikan, capaian non-akademik seperti ini menjadi nilai tambah yang semakin diperhitungkan.
Bagi Kota Cirebon, keberhasilan Fakhri menjadi simbol bahwa generasi muda daerah mampu bersaing di level provinsi, bahkan nasional. Modalnya bukan hanya kecerdasan, tetapi juga kepedulian dan keberanian membawa identitas lokal ke panggung yang lebih luas. Fakhri telah membuktikan itu. Dari Cirebon, untuk Jawa Barat. Dan bersiap melangkah ke tingkat Indonesia. (*)
