Terjebak Macet Nataru: Mengapa Mobil Berubah Menjadi 'Oven' Termodinamika?

HIZBA MILLATINA
HIZBA MILLATINA
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu punya daya pikat yang magis, sekaligus sedikit “nekat”. Meski langit sering kali berubah muram dan musim hujan mulai menunjukkan taringnya, animo untuk pulang ke kampung halaman atau sekadar berwisata tidak pernah surut. Kita seolah sepakat untuk menutup mata pada harga tiket yang melambung atau biaya bahan bakar yang merogoh kocek lebih dalam.

Namun, ada satu paradoks yang sering kita temui di aspal jalan tol: saat hujan turun membasahi kaca, suhu di dalam kabin justru terasa “gerah” yang menyesakkan. Kita terjebak dalam kemacetan panjang, menyaksikan wiper yang menari-nari, sementara kabin mobil perlahan mulai terasa seperti oven raksasa yang lembap.

Efek Rumah Kaca di Ruang Kemudi

Pernahkah kamu merasa, meski di luar sedang hujan atau mendung, hawa panas tetap “menyengat” kulit saat kita terjebak macet? Secara fisis, mobil kita sebenarnya sedang mengalami Efek Rumah Kaca skala kecil. Kaca mobil dirancang untuk membiarkan radiasi matahari (gelombang pendek) masuk dengan bebas, bahkan saat cuaca berawan sekalipun. Energi panas ini diserap oleh jok dan dasbor, lalu dipancarkan kembali dalam bentuk gelombang panjang (inframerah).

Baca Juga:Universitas Madinah Arab Saudi Siap Kerja Sama dengan IAI Al-Zaytun IndramayuUCIC Kota Cirebon Gelar Wisuda ke-7, Bertepatan dengan Dies Natalis CIC Group

Masalahnya, gelombang panjang ini terperangkap di dalam. Menurut Prof. Dr. Nandi Haerudin, pakar fisika lingkungan, material interior mobil yang gelap memiliki albedo rendah, yang artinya mereka penyerap panas yang handal. Di sinilah ironinya: meski air hujan membasahi atap mobil dari luar, interior mobil tetap menyimpan energi panas yang membuat kita berkeringat di balik kemudi.

Pertarungan Sengit Termodinamika

Saat mobil melaju kencang, udara yang mengalir membantu proses konveksi, yaitu perpindahan panas dari bodi logam ke udara luar. Namun, saat macet total di tengah liburan Nataru, proses pendinginan alami ini berhenti total. Mobil kita berdiri diam di atas aspal yang lembap, menciptakan uap panas yang justru menambah beban kerja mesin.

Di sinilah hukum Termodinamika bekerja dengan kejam. AC mobil dipaksa bekerja ekstra keras untuk memindahkan panas dari dalam kabin ke luar.

0 Komentar