Terjebak Macet Nataru: Mengapa Mobil Berubah Menjadi 'Oven' Termodinamika?

HIZBA MILLATINA
HIZBA MILLATINA
0 Komentar

1. Optimasi Spektrum Kaca Film (Teknologi TSER)Jangan tertipu oleh kaca film yang hanya gelap secara visual. Secara saintifik, kamu membutuhkan kaca film dengan angka Total Solar Energy Rejection (TSER) yang tinggi. Kaca film berkualitas bekerja dengan cara memantulkan spektrum Inframerah (IR) dan Ultraviolet (UV)—dua kontributor utama panas—tanpa harus menghalangi cahaya tampak. Ini adalah upaya menghambat perpindahan panas secara radiasi sebelum energi tersebut masuk dan diserap oleh interior mobil yang memiliki albedo rendah.

2. Memanfaatkan Konveksi Paksa untuk Membuang PanasJangan langsung menyalakan AC ke suhu terendah saat kabin masih membara. Udara yang terjebak di dalam kabin memiliki tekanan statis dan suhu yang tinggi. Gunakan prinsip Konveksi Paksa: buka semua jendela dan jalankan mobil perlahan selama 2-3 menit. Aliran udara luar yang bergerak akan “menyeret” udara panas keluar secara mekanis. Setelah suhu kabin mendekati suhu lingkungan luar, barulah nyalakan AC. Ini akan meringankan beban kerja (Work, W) pada kompresor AC, sehingga sistem pendinginan mencapai efisiensi termal maksimal lebih cepat.

3. Strategi Termal pada InteriorSeringkali panas bukan datang dari udara, melainkan dari konduksi kontak langsung dengan jok atau dasbor. Menggunakan sunshade berbahan aluminium foil di kaca depan saat berhenti sejenak di rest area adalah cara efektif untuk meningkatkan reflektansi permukaan.

Baca Juga:Universitas Madinah Arab Saudi Siap Kerja Sama dengan IAI Al-Zaytun IndramayuUCIC Kota Cirebon Gelar Wisuda ke-7, Bertepatan dengan Dies Natalis CIC Group

Material foil akan memantulkan kembali foton matahari sebelum sempat dikonversi menjadi energi termal pada material plastik dasbor. Selain itu, pilihlah pakaian berbahan serat alami (katun/linen) yang memiliki tingkat porositas tinggi untuk mendukung proses pendinginan evaporatif (penguapan keringat) yang lebih efisien bagi tubuh.

Liburan Nataru memang momen yang layak diperjuangkan meski harus menerjang hujan dan kemacetan.

Namun, memahami fisika di balik panasnya kabin mobil setidaknya membuat kita lebih siap bersahabat dengan “oven” jalanan, menjaga nalar tetap dingin meski perjalanan sedang membara. (*/oleh: HIZBA MILLATINA)

0 Komentar