Banjir Cirebon, Sinyal Serius Pengelolaan Lingkungan di Kota dan Kabupaten

Sinyal Serius Pengelolaan Lingkungan di Kota dan Kabupaten
RUSAK: Bupati Cirebon Drs Imron MAg dan Anggota DPR RI Rokhmin Dahuri saat meninjau wilayah terdampak banjir di Sumber. Tampak, sejumlah sepeda motor yang sehari sebelumnya terbawa banjir akhirnya ditemukan dalam kondisi rusak. Foto: Deni Hamdani/Radar Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Banjir yang merendam sebagian titik di Kota dan Kabupaten Cirebon, baik pada Selasa (23/12/2025) maupun yang terjadi pada Kamis (25/12/2025), menjadi sinyal serius dalam pengelolaan lingkungan dan tata ruang.

Di Kabupaten Bupati Cirebon Drs H Imron MAg sudah meninjau beberapa lokasi yang terdampak banjir. Imron mengatakan pihaknya terus berupaya dalam penanganan banjir.

Dalam peninjauan itu, Imron didampingi anggota DPR RI Rokhmin Dahuri, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Sophi Zulfa, dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Ikin Asikin. Imron juga mengunjungi Surya Toserba yang menjadi salah satu titik terdampak banjir dua hari lalu.

Baca Juga:Suka Cita dari Gereja, Pesan Damai dari Perayaan Natal 2025 di Kota Cirebon10 Ribu Banser Disiagakan Jelang Nataru

Imron pun mengatakan penyebab banjir terdapat berbagai faktor. “Faktor banjir kiriman dari hulunya yakni Kuningan dan ditambah hujan deras di Cirebon dengan intensitas tinggi dan lama serta sedimentasi dan banyak sampah,” tuturnya.

Terkait kiriman dari hulu, Imron mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Kuningan terkait penanganan di hulu. “Kita coba nanti koordinasi dengan Kuningan. Sementara untuk sedimentasi sungai kita akan koordinasi dengan BBWS, sedangkan sampah yang menumpuk di sungai, DLH yang menangani,” katanya.

Masih pada kesempatan itu, anggota DPR RI Rokhmin Dahuri menyinggung soal semakin sedikitnya hutan di Jawa Barat sehingga menyebabkan banjir. “Jawa Barat hutannya tersisa 17 persen. Padahal menurut hukum ekologis minimal hutan 30 persen. Kita mendorong pemerintah untuk mengembalikan hutan. Bagaimana mengembalikan hutan seluas minimal 30 persen lagi, lalu kita jaga,” ujarnya.

Sementara itu, Kalak BPBD Kabupaten Cirebon Ikin Asikin mengatakan kecamatan terdampak banjir antara lain Sumber, Plumbon, Tengahtani, Talun, Kedawung, dan Gunungjati. “Curah hujan yang tinggi dan lama, saluran banyak penyumbatan sampah dan sedimentasi. Ini menjadi persoalan yang perlu ditangani bersama,” tuturnya.

Sementara itu, Sekertaris BPBD Kabupaten Cirebon Syamsul Huda menyatakan bahwa pihaknya menekankan lima langkah keselamatan yang perlu dilakukan warga saat terjadi kondisi darurat bencana. Langkah pertama adalah tetap tenang dan tidak panik agar dapat berpikir jernih dalam mengambil keputusan. “Masyarakat juga diimbau mematikan aliran listrik dan gas guna menghindari risiko kebakaran maupun sengatan listrik,” ujarnya.

0 Komentar