RADARCIREBON.ID– Pemerintah Jepang secara resmi memilih Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sebagai lokasi pelaksanaan Clean City Project, program strategis pengelolaan lingkungan berbasis teknologi ramah lingkungan dan rendah emisi karbon.
Keputusan tersebut diambil setelah Ketua NGO JACE, Johji Hayashi, melakukan serangkaian komunikasi dan pertemuan dengan sejumlah pemerintah daerah di Indonesia.
Dari berbagai daerah yang dijajaki, hanya Pemerintah Kabupaten Majalengka yang dinilai menunjukkan komitmen kuat dan keseriusan tinggi dalam menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah.
Baca Juga:Interkoneksi Listrik Aceh Pulih, PLN Masuki Tahap Operasional PembangkitHonorer di Cirebon Tak Lagi Terima Gaji dari APBD, Begini Penjelasan BKPSDM
“Antusiasme Bupati Majalengka, H Eman Suherman, menjadi faktor utama terpilihnya Majalengka sebagai mitra proyek,” ujar Johji Hayashi, Rabu (24/12/2025).
Clean City Project di Majalengka dirancang untuk menghadirkan solusi pengolahan sampah berkelanjutan dengan dampak lingkungan minimal.
Johji menilai metode konvensional, seperti open dumping dan pembakaran menggunakan insinerator, berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan generasi mendatang.
Sebagai alternatif, proyek ini menawarkan teknologi mesin pengolah sampah inovatif tanpa proses pembakaran. Teknologi tersebut dinilai mampu menekan emisi karbon secara signifikan sekaligus menghindari dampak lingkungan jangka panjang.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Jepang dalam mencapai target zero emission dan zero carbon pada 2050. Melalui lembaga EJEC, Jepang berupaya membantu negara-negara berkembang dalam memperbaiki tata kelola lingkungan secara berkelanjutan.
Johji Hayashi menyebut kerja sama dengan Indonesia sejalan dengan arahan mantan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, yang mendorong kolaborasi strategis guna mendukung Indonesia menuju negara maju berbasis pembangunan berkelanjutan.
Dalam implementasinya, pengoperasian teknologi tidak hanya melibatkan tenaga ahli dari Jepang. Jepang justru mendorong kemandirian sumber daya manusia lokal. Sejumlah engineer rekomendasi Pemkab Majalengka akan mengikuti pelatihan langsung di Jepang, mencakup pengoperasian mesin, perawatan, hingga manajemen sistem pengolahan sampah modern.
Baca Juga:Pelindo Regional 2 Cirebon Salurkan Bantuan TJSL kepada Warga BinaanKetika Para Ayah Duduk di Bangku Sekolah, Koridor SMA di Cirebon Mendadak Maskulin di Hari Pembagian Rapor
Johji menegaskan bahwa Clean City Project tidak berhenti pada tahap implementasi teknologi, melainkan menjadi bagian dari agenda jangka panjang berskala global.
“Kabupaten Majalengka diharapkan menjadi model percontohan pengelolaan sampah ramah lingkungan di Indonesia,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, Jepang juga merencanakan pembangunan pabrik produksi mesin pengolah sampah di Kabupaten Majalengka. Pabrik tersebut ditargetkan memproduksi mesin berteknologi tinggi untuk dipasarkan ke berbagai negara.
