Lapak Bunga Kalibaru Bakal Pindah ke Dukuhsemar, 50 Truk Puing Penertiban Dimanfaatkan untuk Urugan

lapak pedagang bunga di belakang Terminal Harjamukti
RATAKAN TANAH: Alat berat jenis ekskavator meratakan lahan lapak pedagang bunga di belakang Terminal Harjamukti, Kota Cirebon. FOTO: CECEP NACEPI/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Penataan lapak pedagang bunga di belakang Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, terus dilakukan oleh Paguyuban Pedagang Bunga. Saat ini, proses penataan memasuki tahap pemerataan lahan kosong di Jalan Dukuh Semar yang akan digunakan sebagai lokasi relokasi.

Sejumlah alat berat berupa ekskavator mini dikerahkan untuk meratakan tanah urugan. Pengurugan dilakukan terutama pada bagian lahan yang sebelumnya memiliki kontur rendah agar permukaan tanah menjadi rata.

Pelaksana Lapangan Paguyuban Pedagang Bunga Kalibaru, Dahlan, mengatakan penataan lokasi relokasi pedagang bunga Sukalila ke Dukuh Semar telah dimulai sejak pekan lalu. Tahapan pekerjaan meliputi pengukuran lahan hingga pengurugan.

Baca Juga:Kondisi Cuaca Ekstrem, Nelayan Cirebon Mulai Batasi Aktivitas di LautTingkatkan Integritas Anggota DPRD Cirebon lewat BK Award

“Lahan ini dibagi menjadi 44 kios, masing-masing dengan lebar 2,5 meter dan panjang 10 meter. Setelah pengukuran, kami lanjutkan dengan pengurugan,” ujar Dahlan saat ditemui di lokasi relokasi, Jumat (26/12/2025).

Untuk material urugan, kata Dahlan, pihaknya memanfaatkan puing-puing hasil penertiban bangunan liar di bantaran Sungai Sukalila. Hingga saat ini, sekitar 50 truk puing telah diangkut dan digunakan untuk meratakan lahan.

“Sejak pekan lalu kami memanfaatkan puing-puing penertiban bangunan liar di bantaran Sungai Sukalila untuk pengurugan di sini. Sampai sekarang sudah sekitar 50 truk,” jelasnya.

Selain pengurugan, paguyuban juga meminjam alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon untuk mempercepat proses perataan lahan. Ekskavator mulai dioperasikan sejak Rabu lalu.

Dahlan menambahkan, seluruh biaya pengurugan dan perataan lahan sementara ini berasal dari patungan para pedagang. Setelah lahan selesai diratakan, pembangunan kios akan segera dimulai dengan target para pedagang sudah dapat berjualan pada awal Februari 2026.

“Kalau sudah rata, kami langsung bangun pondasi kios. Setelah selesai, akan dilakukan pengundian untuk menentukan posisi kios masing-masing pedagang,” ujarnya.

Terkait fasilitas pendukung seperti air bersih dan toilet, Dahlan mengatakan pihaknya tengah mengajukan permohonan penyediaan akses air. Menurutnya, ketersediaan air sangat penting, baik untuk kebutuhan sanitasi maupun penyiraman tanaman.

Baca Juga:RSUD Waled Bakal Punya Direktur Baru, Kepala BKPSDM Cirebon: Plt Terlalu Lama MenjabatMini Teater Tandai Dies Natalis UKM Simfoni Jiwa

“Air dan toilet sedang kami konsepkan. Yang jelas, fasilitas itu akan ada dan sedang kami upayakan,” katanya.

0 Komentar