RADARCIREBON.ID -Banjir yang kembali merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon menjadi alarm serius bagi semua pihak.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Dr Sophi Zulfia SH MH, menegaskan komitmen DPRD untuk bergerak bersama pemerintah daerah dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dalam penanganan banjir, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Sophi mengatakan, DPRD tidak tinggal diam. Peninjauan langsung ke lokasi banjir telah dilakukan untuk memastikan kondisi lapangan dan mencari solusi yang tepat.
Baca Juga:Kondisi Cuaca Ekstrem, Nelayan Cirebon Mulai Batasi Aktivitas di LautTingkatkan Integritas Anggota DPRD Cirebon lewat BK Award
Beberapa titik yang terdampak parah turut disambangi, termasuk kawasan di sekitar kompleks Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon.
“Kami siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan juga BBWS. Tadi malam kami turun langsung meninjau beberapa lokasi banjir, termasuk di sekitar pemda,” ujar Sophi kepada Radar Cirebon, kemarin.
Menurutnya, persoalan utama banjir di Cirebon tidak bisa dilepaskan dari kondisi sungai dan saluran air yang semakin menyempit serta tersumbat.
Karena itu, langkah normalisasi sungai dinilai mendesak untuk segera dilakukan secara menyeluruh.
“Normalisasi harus menjadi prioritas. Banyak saluran yang tersumbat dan aliran sungai menyempit. Ini tidak bisa ditangani setengah-setengah,” tegasnya.
Dalam kejadian banjir tersebut, Sophi juga mengungkapkan adanya kerugian material yang dialami warga.
Salah satunya, sebanyak 19 unit sepeda motor karyawan Surya Toserba Sumber dilaporkan hanyut terbawa arus banjir yang datang secara tiba-tiba.
Baca Juga:RSUD Waled Bakal Punya Direktur Baru, Kepala BKPSDM Cirebon: Plt Terlalu Lama MenjabatMini Teater Tandai Dies Natalis UKM Simfoni Jiwa
DPRD Kabupaten Cirebon berharap penanganan banjir tidak hanya bersifat darurat, tetapi juga dibarengi dengan perencanaan jangka panjang yang matang.
“Dengan kolaborasi antara DPRD, pemda, dan BBWS, kami berharap kejadian serupa tidak terus berulang dan dampak kerugian bagi masyarakat dapat diminimalkan,” pungkasnya. (sam)
