Meski demikian, ia menegaskan bahwa kuatnya hubungan keluarga tidak menjadikan tradisi keilmuan pesantren bersifat eksklusif. Para ulama tersebut tetap melakukan rihlah ilmiah dengan menimba ilmu ke berbagai pesantren lain.
“Mereka tetap merantau, belajar ke banyak pesantren. Ini menunjukkan bahwa tradisi pesantren mengajarkan keterbukaan, pendalaman ilmu, dan kerendahan hati dalam belajar,” katanya.
Dalam salah satu titik ziarah, panitia juga menyambangi makam Mbah Sholeh Benda yang turut dihadiri Ketua PCNU Kota Cirebon.
Baca Juga:Jalan Kartini-Tuparev Cirebon Makin Indah, Trotoar Rapi, PJU Tematik Mulai TerpasangSenam Bersama, Wawali Ajak Ibu-ibu Jaga Lingkungan
Kehadiran tokoh NU tersebut memiliki makna tersendiri karena ia merupakan menantu dari cicit KH Moh Said Gedongan, sehingga semakin menguatkan ikatan historis dan kultural antargenerasi ulama.
Hisyam menambahkan, puncak peringatan Haul ke-95 KH Moh Said Gedongan dijadwalkan berlangsung pada 7 Februari 2026 di Pondok Pesantren Gedongan.
Ia berharap haul ini tidak hanya menjadi ruang doa dan pertemuan, tetapi juga menjadi sarana merawat ingatan kolektif umat. (sam)
