LABUAN BAJO – Proses pencarian empat wisatawan asal Spanyol yang dilaporkan hilang di perairan Selat Padar, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih terkendala kondisi cuaca ekstrem.
Pada hari kedua operasi, tim SAR gabungan harus menghadapi arus laut yang kuat serta gelombang tinggi, setelah sebelumnya diganggu hujan deras dan angin kencang di hari pertama.
Upaya pencarian penumpang KM Putri Sakinah dilanjutkan hingga hari ketiga, Minggu (28/12). Namun hingga pukul 17.00 WITA, keempat korban belum berhasil ditemukan.
Baca Juga:Aston Villa Lanjutkan Tren Positif, Dua Gol Ollie Watkins Bungkam Chelsea 2-1APDESI Indramayu Ajak Kuwu Percepat Kopdes Merah Putihkan
Mereka merupakan satu keluarga yang terdiri dari seorang ayah dan tiga anak laki-laki.
Sosok ayah tersebut diketahui bernama Fernando Martin Carreras, pelatih tim B Valencia Femenino, atau tim cadangan Valencia Putri, yang berkompetisi di kasta keempat sepak bola wanita Spanyol, Tercera Federación.
Sementara itu, sang istri Mar Martinez Ortuno dan putri mereka Andrea Ortuno berhasil selamat dan telah dievakuasi ke Labuan Bajo.
Selain Mar dan Andrea, tim SAR juga menyelamatkan seorang pemandu wisata serta empat kru kapal dengan bantuan kapal KM Neptune yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian.
“Kami juga telah meminta nelayan di sekitar Pulau Padar untuk segera melapor jika menemukan petunjuk atau tanda-tanda keberadaan korban,” ujar Kabidhumas Polda NTT, Kombespol Henry Novika Chandra, dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, menyampaikan bahwa tim SAR gabungan kembali melakukan penyisiran di sekitar Pulau Padar dengan memperluas radius pencarian hingga 5,25 mil laut dari titik kecelakaan.
Dalam operasi hari kedua, tim menemukan beberapa serpihan kapal sekitar lima mil laut dari lokasi awal. Di antaranya tabung gas serta bagian kabin nakhoda.
Baca Juga:Penguatan Ekonomi dan Pemberdayaan UMKM Lewat Silkada ICMI IndramayuKembang Api Dilarang "Mengudara" Saat Malam Pergantian Tahun di Indramayu
KM Putri Sakinah yang memiliki bobot 27 gross ton diduga mengalami mati mesin saat berlayar menuju Pulau Komodo melalui Selat Padar. Pada saat bersamaan, kapal dihantam gelombang laut yang cukup tinggi.
“Kami akan terus melakukan upaya maksimal sampai para korban ditemukan,” tegas Henry.
BMKG memperkirakan cuaca buruk masih akan berlangsung hingga awal Januari 2026 akibat kemunculan bibit Siklon Tropis 96S.
