Dari 10 kecamatan yang dikaji, Kecamatan Kroya menempati peringkat pertama, disusul Gabuswetan, Haurgeulis, dan Kandanghaur.
“Hasil kajian akademis Unpad selama enam bulan itu menjadi dasar penetapan Kecamatan Kroya sebagai ibukota Indramayu Barat, dengan pertimbangan akses Tol Cipali, Bandara Kertajati, serta ketersediaan lahan,” ujarnya.
Hasil kajian tersebut kemudian disampaikan kepada gubernur dan pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:Aston Villa Lanjutkan Tren Positif, Dua Gol Ollie Watkins Bungkam Chelsea 2-1APDESI Indramayu Ajak Kuwu Percepat Kopdes Merah Putihkan
Selanjutnya, dilakukan Kajian Kapasitas Daerah (Kapasda) selama enam bulan pada 2019. Pada 2021, diperoleh persetujuan bersama antara Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Barat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat lalu mengajukan usulan pemekaran ke Kementerian Dalam Negeri pada 2022.
Saat itu, dewan pembina DOB yang diketuai Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menerima aspirasi tersebut melalui pertemuan di Sentul, Bogor, pada September 2022.
“Dengan demikian, hingga kini seluruh persyaratan pemekaran Kabupaten Indramayu Barat bersama DOB lainnya sudah masuk ke pemerintah pusat.
Tinggal menunggu pencabutan moratorium, mudah-mudahan pada 2026,” kata Sukamto.
Sukamto berharap pembangunan tidak berhenti pada tugu simbolis semata, tetapi juga dilanjutkan dengan peningkatan infrastruktur jalan dan akses menuju tol, tidak hanya melalui Cikamurang.
FKMIB juga menyatakan dukungannya terhadap program pembangunan Pemkab Indramayu di wilayah barat.
“Ketika Kabupaten Indramayu Barat resmi terbentuk, semuanya sudah siap. Peresmian Tugu Titik 0 KM ini sangat luar biasa karena viral. Sehingga masyarakat Indramayu Barat yang sebelumnya belum tahu, kini memahami bahwa proses pemekaran sedang berjalan,” pungkasnya. (oni)
