Pasar Tumaritis Hadir di Cirebon, Wadah Kreatif UMKM Lokal

Pasar Tumaritis
DISERBU: Suasana Pasar Tumaritis di Jalan Sekar Kemuning, Kota Cirebon, Minggu (28/12/2025). Pasar yang terinspirasi dari Pasar Mustokoweni Yogyakarta ini digelar sebulan sekali setiap hari Minggu, menghadirkan beragam jajanan, produk UMKM, hingga layanan refleksi. FOTO: ABDULLAH/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Kreativitas dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) patut diapresiasi dan diberi ruang untuk terus berkembang. Di Kota Cirebon, upaya tersebut diwujudkan melalui kehadiran Pasar Tumaritis, sebuah pasar kreatif dengan konsep unik dan ramah lingkungan.

Founder Pasar Tumaritis, Yulia Wardhani, menjelaskan bahwa Pasar Tumaritis merupakan pasar kreatif dan artisan market di Cirebon, Jawa Barat, yang menjadi wadah bagi UMKM, khususnya produk sehat, kerajinan, serta kuliner lokal. Pasar ini berlokasi di Jalan Sekar Kemuning, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

“Pasar Tumaritis menawarkan suasana belanja yang berbeda dari pasar tradisional pada umumnya. Kami ingin menghadirkan ruang yang nyaman bagi UMKM lokal sekaligus tempat bagi masyarakat untuk menemukan produk-produk unik khas Cirebon,” kata Yulia.

Baca Juga:Bangli Hilang, Parkir Liar Muncul, Lahan Kosong di Samping PGC Kembali “Hidup”Kenaikan PBB Kota Cirebon Diketok 19 Persen, Seperti Minum Obat, Kebut Perda Sehari Tiga Paripurna 

Menurut Yulia, gagasan mendirikan Pasar Tumaritis terinspirasi dari Pasar Mustokoweni di Yogyakarta yang dikelola oleh Sarah Candra, istri dari Eros Candra personel Sheila On 7. Namun, konsep tersebut dikembangkan agar memiliki ciri khas tersendiri.

Di Pasar Tumaritis, pengunjung diimbau membawa tas belanja sendiri sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, kuliner yang dijajakan didominasi makanan sehat, sementara para pedagang mengenakan kain batik atau busana bernuansa back to nature.

“Di Cirebon mungkin sudah banyak bazar, tetapi Pasar Tumaritis ingin menghadirkan vibes yang berbeda dan ikut mewarnai kota ini. Kami ingin menyampaikan pesan bahwa Cirebon adalah kota seni yang hangat dan kreatif. Seperti yang pernah disampaikan KDM, Cirebon adalah ‘Jogjanya Jawa Barat’,” ungkapnya.

Yulia menambahkan, Pasar Tumaritis digelar secara rutin setiap sebulan sekali, tepatnya pada akhir bulan hari Minggu. Pasar ini pertama kali digelar pada Minggu, 30 November 2025, dan kembali berlangsung pada Minggu, 28 Desember 2025.

“Pasar Tumaritis digelar sebulan sekali di akhir bulan, mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB,” jelasnya.

Beragam produk ditawarkan di Pasar Tumaritis, mulai dari aneka jajanan dan kuliner tradisional hingga layanan kesehatan. Pengunjung dapat menemukan nasi liwet, pempek, tekwan, susu kurma, minuman rempah, salad buah, serabi, hingga layanan pijat refleksi, hipnoterapi, serta produk batik.

0 Komentar