Titik Banjir Lain di Kota Cirebon Teridentifikasi, Tantangannya Berbeda-beda

Titik Banjir Lain di Kota Cirebon Teridentifikasi
Kondisi Jalan Terusan Pemuda, kemarin. Titik itu menjadi pekerjaan rumah yang akan dibenahi Edo di 2026 (Foto Kiri). Titik banjir lainnya, yakni di Jalan Perjuangan (Foto kanan). Foto: Seno Dwi Priyanto-Abdullah/Radar Cirebon
0 Komentar

Metode open dumping ditinggalkan. Diganti control landfill. Sampah kini dipadatkan, diratakan, lalu ditutup tanah urukan secara berkala setiap tiga hari. Tebal tanah rata-rata 30 sentimeter. Sistem dua zona diterapkan agar pengelolaan lebih terkontrol.

Pembenahan tidak berhenti di tumpukan sampah. Air lindi—cairan berwarna gelap yang berpotensi mencemari air tanah—juga ditangani. Empat kolam penampungan dan satu kolam serapan disiapkan untuk menahan aliran lindi, terutama saat musim hujan.

Jika TPA adalah wajah pengelolaan sampah, maka Jalan Dr Cipto Mangunkusumo adalah simbol persoalan banjir kota. Bertahun-tahun, hujan deras selalu berujung genangan. Jalan lumpuh. Aktivitas ekonomi terganggu.

Baca Juga:Pelimpahan Kasus Gedung Setda ke Pengadilan Tipikor Kemungkinan Februari 2026Biaya Mahal Jadi Alasan, Partai Besar Dorong Pilkada Dikembalikan ke DPRD

Di 2025, pendekatan diubah total. Pemkot tidak sekadar meninggikan jalan atau menambal lubang. Yang dibongkar justru bagian paling bawah: jaringan drainase. Penelusuran teknis menemukan fakta krusial. Banyak saluran air tertutup total. Bukan hanya sampah, tapi juga struktur lama yang tak pernah dibuka kembali. Dimensi saluran tidak lagi memadai. Keputusan diambil. Saluran lama dibongkar. Drainase baru dibangun dengan dimensi dua kali lipat.

Alur dibuat lebih lurus. Hambatan dikurangi. Hasilnya mulai terlihat. Saat hujan deras turun, air tidak lagi bertahan lama di permukaan. Arus lalu lintas kembali mengalir. Toko-toko tidak lagi buru-buru menutup pintu karena banjir.

Jalan Cipto dijadikan pilot project. Bukan hanya untuk mengatasi satu ruas jalan, tetapi sebagai model penanganan banjir berbasis akar masalah. Keberhasilan awal ini membuka peta titik rawan lain: Jalan Pemuda, Terusan Pemuda, hingga kawasan sekitar Jalan Ciremai Raya. Masalah banjir dan jalan rusak juga disentuh dari sisi lain. Jalan Ciremai Raya, salah satu jalur vital kota, akhirnya dibeton penuh pada 2025. Proyek rampung 100 persen.

Jalan yang sebelumnya dipenuhi lubang dan genangan kini rata dan padat. Kendaraan melintas tanpa hentakan. Aktivitas warga kembali normal. Musim hujan tidak lagi menjadi momok. Bagi pemkot, perbaikan jalan bukan sekadar memperhalus aspal. Tetapi memastikan konektivitas kawasan permukiman, pendidikan, dan bisnis tetap berjalan tanpa gangguan cuaca.

Tahun 2025 juga menandai perubahan wajah kota. Jalan Kartini hingga Jalan Tuparev ditata ulang. Trotoar diperbaiki. Drainase dibereskan. Jalur disabilitas dipasang. Pohon-pohon baru ditanam.

0 Komentar