Kekurangan Ruang Kelas, Siswa SDN 1 Gunungsari Waled Belajar Lesehan di Teras Sekolah

kekurangan-ruang-kelas
Siswa SDN 1 Gunungsari Waled belajar di teras sekolah karena kekurangan ruang kelas, kemarin. Foto: Deny Hamdani/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Kekurangan ruang kelas, Siswa SDN 1 Gunungsari Waled belajar lesehan di teras sekolah, Kamis (12/1/2023).

Para siswa terpaksa belajar lesehan di teras sekolah karena mengalami kekurangan ruang kelas disertai dengan kerusakan ruang kelas.

Kepala SDN 1 Gunungsari, Suwanda mengatakan, sekolahnya mengalami kekurangan ruang kelas. “Karena untuk rombel itu kita ada 12 rombel, sedangkan kita ruang kelas hanya ada tujuh ruang kelas,”ujarnya.

Baca Juga:Kabar Bahagia, PDAM Kota Cirebon Buka Akses Air Bersih bagi Warga Mundu

Karena kekurangan ruang kelas tersebut, menyebabkan ada tiga rombel terpaksa harus belajar lesehan di teras sekolah.

“Kan ada tujuh ruang kelas jadi kita kurang lima ruang kelas lagi, sehingga tiga rombel belajar di teras dengan lesehan, sedangkan dua rombel lagi kita menyewa ruangan PKK dan LPMD,” ungkapnya.

Meskipun terbilang sangat memprihatinkan dengan belajar di teras sekolah, namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak.

“Inginnya semua masuk belajar di kelas, namun kondisi tidak memungkinkan lalu mau bagaimana lagi,” keluh Suwanda pasrah.

Belajar Lesehan Imbas dari Kekurangan Ruang Kelas

Suwanda menjelaskan, dengan belajar lesehan di teras memang banyak dikeluhkan para siswa dan orang tuanya.

“Siswa dan orang tua banyak yang mengeluh, kita hanya bisa menyemangati agar tetap rajin belajar, memang belajar di teras itu penuh dengan keterbatasan, dari papan tulisnya saja kecil,”tuturnya.

Pihaknya baru menerapkan belajar di teras sejak semester ini. Sebelumnya, lanjut Suwanda, sistemnya shift yakni bergiliran sejak tahun 2017.

Baca Juga:Waspada Demam Berdarah, Kader Jumantik harus Diaktifkan LagiIni Sanksi bagi Pemilik Kendaraan yang Tidak Bayar Tilang Elektronik

“Kita lihat sistem shift ini tidak efektif karena mengurangi sangat jauh jam pelajarannya, yang harusnya tujuh jam, kalau sistem shift hanya dapat tiga jam belajar, kan itu sangat tidak efektif, sehingga kami ubah,” tutur Suwanda.

Dijelaskan Suwanda, sekolahnya tidak hanya mengalami kekurangan ruang kelas, tetapi ruangan kelas yang ada juga mengalami kerusakan yang cukup parah.

0 Komentar