Para pengunjung selalu antusias ketika mengikuti ragam wisata “Papalidan” ini, disamping seru biaya yang kamu keluarkan pun murah yakni hanya Rp.10.000 per orangnya jika ingin didampingi pembimbing kamu harus menambah Rp. 5.000,- saja.
Ada lagi yang menyebutkan bahwa pada zaman dahulu desa ini pernah dikunjungi oleh seorang petapa. Beliau selalu ikut berjuang memajukan masyarakat sekitar. Suatu hari beliau pergi ke air terjun atau curug untuk bertapa. Namun, beliau tak kunjung kembali ke desa tersebut. Peristiwa hilangnya petapa tersebut bersamaan dengan suara bangkong atau kodok di sekitar air terjun atau curug tersebut. Masyarakat meyakini bahwa beliau telah menyempurnakan ilmunya, dan berubah menjadi kodok.
Dan hal lain yang melatarbelakangi penyematan Bangkong yakni, setiap sore hingga malam di lokasi ini selalu terdengar suara bangkong (kodok).