600-an SD di Kuningan Belum Siap KBM Tatap Muka

Panduan-KBM-Tatap-Muka
0 Komentar

KUNINGAN – Simulasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka kini tengah dilakukan di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun dari ratusan SD di Kuningan, sedikitnya hanya 80 sekolah yang siap menyelenggarakan KBM tatap muka di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini. Sementara lebih dari 600 sekolah belum menyatakan kesiapannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kuningan Drs H Uca Somantri MSi melalui Kepala Bidang Pembinaan SD Rijal Arif Gunawan SE MSi mengatakan, hingga Selasa (1/9), sudah ada 80 SD baik negeri dan swasta yang menyelenggarakan simulasi KBM tatap muka. Namun lebih banyak SD yang belum memutuskan untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Jumlahnya 657 SD baik negeri maupun swasta.
“Adapun proposal pengajuan KBM tatap muka dari sekolah, akan dibuat sejalan dengan berlangsungnya simulasi tersebut. Sama halnya dengan jenjang SMP, siswa SD  yang mengikuti KBM tatap muka harus mendapat izin dari  orang tuanya. Bagi yang memilih belajar di rumah, sekolah berkewajiban memenuhi hak belajarnya dengam cara daring atau luring,” kata Rizal kepada Radar usai menerima laporan dari stafnya terkait jumlah sekolah yang menggelenggarakan simulasi KBM tatap muka, kemarin.
Disdikbud Kabupaten Kuningan menerjunkan sejumlah tim untuk  langsung monitoring simulasi KBM tatap muka. Hasil laporan tim di lapangan, akan menjadi evaluasi Disdikbud Kuningan untuk memutuskan bagi sekolah yang telah siap melaksanakan KBM tatap muka.
“Setelah belajar tatap muka dilakukan jenjang SMP, kami melanjutkan evaluasi bagi pembelajaran tatap muka jenjang SD. Sudah ada sekitar 80 SD yang telah memulai simulasi awal belajar tatap muka, dan diperkirakan masih terus bertambah,” ujarnya.
Menurut Rijal, sebanyak 80 SD tersebut dinilai telah memiliki standar sarana protokol kesehatan yang memadai. Sekaligus telah menerapkan metode belajar yang sesuai di masa AKB. Sekolah tersebut sudah memiliki sarana protokol kesehatan dan memiliki metode belajar dengan menyesuaikan AKB. Salah satunya jam belajar dibatasi hanya selama 3 jam, sedangkan mekanisme di sekolah ketika proses simulasi KBM tatap muka berlangsung pihaknya menyerahkan kepada sekolah bersangkutan.

0 Komentar