7 Dokter Yang Rela Hidup Miskin Demi Menolong Pasien Nya

DOKTER
7 Dokter Yang Rela Hidup Miskin Demi Menolong Pasien Nya
0 Komentar

RADARCIREBON.ID Seringkali mendengar cerita tentang mal praktek yang dilakukan para dokter memang membuat banyak orang merasa miris.

Tetapi, jangan sampai cerita-cerita horor tersebut justru membuat Anda merasa takut berobat ke dokter.

Pemikiran positif harus tetap ditanamkan di masing-masing benak pasien, karena tidak semua dokter melakukan malpraktek.

Baca Juga:7 Rokok Termahal di Dunia5 Lapangan Golf Terbaik di Indonesia

Bahkan, sebagian besar telah membantu banyak orang untuk sembuh dan hidup sehat.

Seperti beberapa dokter ini misalnya. Diberi kemampuan untuk membantu menyembuhkan orang, tak lantas membuat para dokter ini sombong dan semena-mena.

Mereka bahkan merelakan gaya hidup mewah, rela hidup miskin demi menyelamatkan pasien. Mereka tidak mengejar uang untuk mengembalikan biaya yang mereka keluarkan saat bersekolah ilmu kedokteran.

Mereka juga tidak mengejar mengembalikan modal atas alat-alat kedokteran atau obat-obatan yang telah mereka beli.

Dan harapan dunia akan semakin cerah bila banyak dokter berhati mulia juga melakukan hal yang sama seperti ketujuh dokter ini.

1. Dr. Jill Seaman dari Sudan

Sungai Nil bagian barat adalah salah satu daerah paling terpencil di dunia. Tidak ada jalan, infrastruktur yang sangat buruk, tidak ada pasar, tidak ada transportasi, tidak ada sistem pendidikan maupun kesehatan. Alhasil, populasi manusia di sana tumbuh dengan sangat terisolasi.

Suatu waktu, daerah yang termasuk dalam wilayah Sudan ini mengalami wabah penyakit, dan tentu saja nyaris semua penduduknya di sana meninggal karena tak mendapatkan bantuan yang layak.

Baca Juga:7 Kisah Kapal Hantu Legendaris yang Paling Mencekam5 Kapal Pesiar Terbesar di Dunia

Pemerintah sendiri tampaknya tidak tertarik membantu para korban di sana, karena menganggap bahwa masih ada yang lebih penting lagi.

Pada tahun 1997, ketika perang di Sudan pecah, dr, Hill Seamen yang tergabung dalam kelompok Hero of Medicine dikirim oleh MSF (Medicins Sans Frontiers) dari Belanda, nekat pergi menyusuri daerah Sudan. Ia mendirikan operasi medis di Desa Leer yang untuk ke mana-mana harus berjalan kaki.

Suatu hari, ia tiba di daerah Duar, di mana banyak penduduk meninggal, sapi berkeliaran tanpa pengawasan, dan banyak orang sakit yang begitu kurus, nyaris tak bisa berdiri.

0 Komentar