Ada Efisiensi Biaya Haji Tahun 2023, Berikut Rinciannya

Dirjen PHU Kemenag saat FGD BPIH dengan DPR RI dan BPKH di Jakarta, Kamis (26/1/2023). --FOTO: KEMENAGRI
Dirjen PHU Kemenag saat FGD BPIH dengan DPR RI dan BPKH di Jakarta, Kamis (26/1/2023). --FOTO: KEMENAGRI
0 Komentar

JAKARTA, RadarCirebon.id – Biaya haji atau BPIH tahun 2023 yang dibebankan kepada setiap jamaah, naik cukup signifikan dari tahun lalu. Naiknya biaya haji ini jadi perbincangan publik.

Biaya haji tahun 2023 yang naik signifikan itu, disebabkan oleh estimasi beberapa komponen kebutuhan yang dihitung berdasarkan nilai fluktuasi kurs dolar Amerika atau US Dolar terhadap rupiah.

Biaya haji tahun 2023 yang naik signifikan itu, di antaranya adalah untuk komponen kebutuhan penerbangan atau ongkos pesawat terbang, serta komponen kebutuhan akomodasi jamaah selama berada di tanah suci.

Biaya Haji Tahun 2023 Naik, Ongkos Pesawat Paling Besar, Ini Nilainya

Baca Juga:Demokrat Jabar Sudah Bertemu Anies, Ini Yang DihasilkanPemohon Dispensasi Nikah di Kota Cirebon Menurun, Ini Faktornya

Pengkajian penyesuaian biaya haji agar bisa memberikan keadilan bagi jemaah haji dan berkelanjutan dalam pengelolaan dana haji kedepan. Hal ini dibahas dalam Focus Group Discussion atau FGD Pembahasan Anggaran Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1444 H/2023 M di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah atau PHU Kementerian Agama RI Hilman Latief mengatakan, ada beberapa dari usulan komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH Tahun 1444H/2023M yang masih mungkin ditekan atau diefisiensi dan dikaji ulang.

“Bila komponen tersebut bisa diefisiensikan, maka BPIH menjadi lebih ringan,” kata Hilman.

Biaya Haji 2023 Naik, Usulan 98 Juta Ditolak, Kemenag Bilang Begini

“Usulan biaya penerbangan ini kami sampaikan berdasarkan kurs dolar AS, biaya avtur, dan ground service yang akan didapatkan oleh jemaah. Selanjutnya kita ingin mendapatkan gambaran dari stakeholder penerbangan lainnya, semoga masih bisa ditekan,” terang Hilman.

Selain itu, Hilman menyebut, ada peluang biaya penerbangan menurun karena proses pengerjaan landasan atau runway pesawat di Bandara Juanda Surabaya sudah selesai.

“Jadi ada kemungkinan penambahan biaya di Surabaya seperti tahun lalu tidak terjadi. Waktu itu masih ada pengerjaan, sehingga tiap hari selama enam bulan harus ada perbaikan dan itu membutuhkan biaya tambahan,” ungkapnya.

0 Komentar