Andalkan Sosialisasi Agar PKL Mau Masuk PPH

Andalkan Sosialisasi Agar PKL Mau Masuk PPH
TERHIMPIT: Pedagang menggunakan ruang seadanya di Jembatan Kalitanjung, Senin (2/3). Sebagian besar pedagang buah masih menolak untuk menempati lahan relokasi di area PPH. FOTO: OKRI RIYANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Pedagang
kaki lima (PKL) di depan Pusat Perdagangan Harjamukti (PPH) masih tetap
berjualan di trotoar. Pembangunan kios di area parkir pasar belum mendapatkan
respons positif.

Manajer Koperasi Pasar (Kopas) Bina Karya atau Kopas, Yodi
Rudianto mengupayakan sosialisasi berkelanjutan kepada pedagang. Diharapkan mereka
mau menempati kios yang saat ini sedang dibangun. Meski deadline pendaftaran kios sudah terlewati.

“Kita sudah sampaikan. Respons mereka baik. Tapi mungkin
untuk beberapa pedagang buah-buahan masih keberatan,” ujar Yodi, kepada Radar Cirebon, Senin (2/3).

Baca Juga:WNI Positif Corona, Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon Minta Masyarakat Tidak PanikPNBT Dongkrak Daya Beli di Tengah Perlambatan Ekonomi

Kios-kios yang masih tengah dibangun merupakan bentuk
penataan terhadap kawasan yang dianggap cukup stategis dan merupakan salah satu
gerbang Kota Cirebon. Setidaknya, hingga saat ini telah ada 40 pedagang yang
telah bersedia untuk masuk. Padahal, Kopas Bina Karya menyediakan hingga 60
kios.

Kios ini sebenarnya tidak jauh dari area yang saat ini
digunakan pedagang. Posisinya persis di belakang pagar. Tepat di bekas kios
yang lebih dari setahun lalu mengalami kebakaran. Selain pedagang buah, kios
juga diperuntukan bagi PKL yang menjual makanan.

Dari pantauan Radar
Cirebon,
hingga kemarin masih banyak pedagang yang memilih tetap berjualan
di jalanan. Alasan mereka, posisi kios tidak menghadap ke jalan utama.
Melainkan menghadap bangunan PPH. Hal tersebut dikhawatirkan akan berpengaruh
terhadap omzet penjualan.

Terkait dengan sebagian pedagang yang masih enggan untuk
ditata, Yodi mengatakan pihaknya tidak bisa memaksa dan menyerahkan ke aparat
terkait. “Kalau tetap tidak mau, ya nanti urusannya pemerintah. Dengan Satpol
PP (Satuan Polisi Pamong Praja). Kalau dari kita sih sudah menyiapkan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Bina Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat Satpol PP, Asep Kurnia menyatakan, upaya persuasif tetap
akan diutamakan. Pihaknya intens melakukan komunikasi terhadap para pedagang
yang berada di depan PPH. Terlebih hingga saat ini pembangunan kios masih
berlangsung.

“Ya kita utamakan langkah persuasif dulu. Imbauan dan
sosialisasi. Agar sekiranya pedagang yang masih keberatan, mau untuk dimasukan
ke dalam,” ucapnya. (awr)

0 Komentar