Apa itu Bencara Hidrometeorologi? Pengertian, Dampak dan Jenis Bencana Hidrometeorologi

Pengertian, Dampak dan Jenis Bencana Hidrometeorologi
Cuaca Extream menyebabkan banjir melanda di Semarang. foto: urbannews.id-radarcirebon.com
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Masyarakat Jawa Barat diminta meningkatkan kewaspadaan pada awal musim hujan saat ini.

Setiap tahun kejadian bencana alam sering terjadi dan yang terbesar ialah bencana hidrometeorologi yang terjadi di musim penghujan.

Peringatan mengenai bencana hidrometeorologi ini juga sering disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ketika menjelang tahun baru.

Baca Juga:Pemain Timnas Indonesia, Cavin Verdonk Berhasil Menahan Imbang Feyenoord 1-1 Bersama TimnyaIndonesia Lolos Piala U-20 2025, Inilah Daftar Negara yang Lolos ke Piala Asia U-20 2025!

Lalu apa yang dimaksud dengan bencana hidrometeorologi dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan manusia?

Bencana hidrometeorologi adalah jenis bencana alam yang disebabkan oleh faktor meteorologi (cuaca) dan hidrologi (air). Sederhananya, ini adalah bencana alam yang berhubungan dengan kondisi cuaca ekstrem dan air.

Bencana ini terjadi ketika pemanasan global dan hal itu menyebabkan pola cuaca menjadi lebih ekstrem, meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.

Selain itu aktivitas yang dilakukan oleh manusia terhadap alam sekitar seperti penebangan hutan, pembangunan di daerah resapan air, dan pengelolaan sampah yang buruk juga dapat berdampak bencana.

Bencana hidrometeorologi ini sangat berdampak pada masyarakat. Bencana ini menyebabkan banyak orang yang meninggal, rumah-rumah warga yang hancur, hilangnya mata pencaharian dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi, serta kerusakan lingkungan.

Bencana hidrometeorologi ini banyak sekali jenisnya, sehingga kita dihimbau untuk tetap waspada terhadap bencana-bencana pada tahun ini.

Berikut merupakan jenis-jenis bencana hidrometeorologi:

1. Banjir

Bencana yang satu ini sudah sering terjadi di Beberapa wilayah di Indonesia terutama di wilayah bagian jakarta.

Baca Juga:Doan Van Hau Kembali Dibekap Cedera, Gimana Kondisinya Sekarang?Samsung Galaxi S24 FE telah Hadir di Indonesia: Inilah Bocoran Harga dan Spesifikasinya!

Banjir ini terjadi ketika curah hujan sangat tinggi dalam waktu singkat atau sungai meluap. Banjir dapat merendam pemukiman, lahan pertanian, dan infrastruktur.

2. Longsor

Longsor biasanya terjadi di daerah-daerah dengan karakteristik tertentu yang membuatnya rentan terhadap gerakan tanah.

Sebagai contoh yaitu daerah yang berada di perbukitan atau pegunungan. Dataran tinggi seperti ini akan mudah terjadi longsor ketika musim penghujan tiba.

Apalagi dengan curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan air mengkikis tanah dengan cepat, sehingga dapat menyebabkan lonsor.

3. Angin Puting Beliung

Fenomena ini terjadi ketika ada perbedaan suhu yang sangat signifikan antara lapisan udara di atmosfer, maka akan terjadi turbulensi atau pusaran udara yang kuat. Udara panas yang naik dan udara dingin yang turun akan saling berbenturan dan membentuk putaran angin yang cepat.

0 Komentar