Askab PSSI Cirebon Panggil Pemain Nekat

Askab PSSI Cirebon Panggil Pemain Nekat
Ketua Umum Askab PSSI Cirebon, Yan Kurniawan Mulyana (bertopi) menyalami pemain Kabupaten Cirebon U-20 sebelum pertandingan uji coba melawan PS Gunungjati di Lapangan Ranggajati, belum lama ini. --FOTO: TATANG RUSMANTA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Cirebon akan memproses sejumlah pemain yang nekat bergabung dengan Kota Cirebon. Pemain di sini adalah di bawah usia 20 tahun (U-20). Sejak awal 2020, para pemain tersebut bergabung dalam camp latihan tim sepak bola Kota Cirebon proyeksi babak kualifikasi (BK) Porda Jabar 2022.
Ketua Umum Askab PSSI Cirebon, Yan Kurniawan Mulyana mengatakan, memilih tim mana yang akan dibela pada Porda nanti, adalah hak masing-masing pemain. Bukan soal itu yang diperkarakan oleh Askab. Yan menyoroti etika para pemain yang usianya masih relatif muda tersebut.
“Itu (gabung Kota Cirebon) hak mereka. Askab tidak akan berikan sanksi apapun,” katanya.
“Tapi, Askab akan bicara soal pelanggaran etika yang mereka buat. Soal indisipliner dan etika pemain, ada mekanismenya. Dalam rapat komite eksekutif belum lama ini, kami sepakat akan lakukan pendekatan secara persuasif,” imbuhnya.
Cukup banyak pesepak bola muda Kabupaten Cirebon yang berlabuh ke Kota Cirebon. Antara lain, Mochammad Vidiansyah, Alvin Duaramuri dan Muhammad Bangkit Mustaqim. Ketiganya pernah membela Kabupaten Cirebon di level pelajar dan junior. Musim lalu, Vidi dan Alvin membela tim Elit Pro Academy Liga-1 Indonesia U-18.
Vidi mengantarkan Bhayangkara FC juara kompetisi nasional level junior. Sementara Alvin membela Kalteng Putra, tertahan di fase grup. “Cukup banyak (pemain). Saya sendiri tidak tahu persis ada berapa pemain. Secara kualitas, para pemain muda itu cukup potensial,” ungkap salah satu pentolan Bobotoh Cirebon.
Yan menambahkan, Askab PSSI Cirebon telah menugaskan Anggota Komite Eksekutif Bidang Sepak Bola dan Hukum, Medi Iriyanto, untuk memanggil para pemain serta bicara dari hati ke hati. “Banyak statmen di media sosial dari para pemain tersebut yang telah menyinggung PSSI, juga publik sepak bola Kabupaten Cirebon pada umumnya,” jelasnya.
“Kita akan panggil. Memberikan hak bicara dan klarifikasi kepada mereka. Ini untuk pembelajaran bagi kita semua. Karena Askab sendiri banyak menerima saran dan masukan terkait penyelesaian masalah ini. Terutama soal pelanggaran etika di media sosial yang diposting oleh para pemain tersebut sebelumnya,” pungkas Yan Kurniawan. (ttr)

0 Komentar