Atlet Gulat Pelajar Terima Program Khusus Selama Pandemi Corona

0 Komentar

CIREBON – PGSI Kabupaten Cirebon memberikan treatmen khusus bagi para pegulat pelajar. Top organisasi cabang olahraga (cabor) gulat itu tidak membiarkan para atlet lengah meski jadwal Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jabar yang rencananya akan dihelat Agustus 2020, mundur hingga tahun depan.
Pelatih gulat Kabupaten Cirebon, Pamy Gunawan memastikan, program latihan para atlet terus dipantau. Selama Ramadan, latihan mandiri para atlet yang dikerjakan sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air, juga diteruskan. Menurut Pamy, para atlet wajib menjalani latihan minimal satu jam setiap harinya, dan melaporkan kegiatan mereka.
“Sejak ada wabah virus Corona, para atlet berlatih mandiri di rumah. Program itu kami teruskan selama Ramadan. Meski Popda batal digelar tahun ini, program latihan tetap jalan. Dengan demikian, kami harap progres para atlet terus meningkat,” ungkapnya.
Menurut dia, gulat punya tugas cukup berat untuk mempertahankan tradisi emas di Popda. Meski saat ini banyak hal yang dibatasi. Namun, performa para atlet harus tetap terjaga. Dia tak ingin, teknik bertanding anak asuhnya malah jeblok pasca pandemi. “Harus ada treatment khusus untuk menyiasati hal itu,” ujarnya.
“Selama Ramadan, tentu program fisik kita kurangi. Tapi gerakan-gerakan dasar untuk meningkatkan teknik bertanding harus terus diasah. Itu penting supaya performa para atlet tidak menurun. Setelah pandemi berakhir, mereka harus siap dengan peningkatan program latihan,” jelasnya.
Gulat mendapat kuota atlet cukup besar. Disbudparpora Kabupaten Cirebon memberikan jatah 16 pegulat untuk Popda mendatang. Bersama atletik dan pencak silat, gulat juga diharapkan mendulang medali emas pada pesta olahraga pelajar terbesar di Jawa Barat tersebut. “Minimal tiga medali emas dari gulat,” kata Kepala Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Drs H Hartono MM. (ttr)
 

0 Komentar