Balai Arkeologi Bawa Sampel Artefak, Teliti Situs Sultan Matangaji

Balai Arkeologi Bawa Sampel Artefak, Teliti Situs Sultan Matangaji
TINJAU LOKASI: Tim Balai Arkeologi Jawa Barat terjun ke lokasi reruntuhan yang diduga situs Matangaji di Blok Melangse, Kelurahan Karyamulya, FOTO: Azis Muhtarom/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Tim Balai Arkeologi Jawa Barat, mulai meneliti lokasi yang diduga situs peninggalan Sultan Matangaji di Blok Melangse, Kelurahan Karyamulya, Sabtu pagi (7/3). Di lokasi tersebut, tim dan peneliti melakukan pengamatan, pengukuran, serta membawa sejumlah sampel artefak yang bakal diteliti lebih lanjur di laboratorium Balai.

Rombongan Balar Jawa Barat yang berjumlah lima orang, menyusuri tepian
sungai yang terdapat air terjun dan goa-goa kecil, serta reruntuhan pelataran
teras bangunan yang diduga situs. Di lokasi tersebut juga dilakukan pengumpulan
keterangan dari warga sekitar, ahli sejarah, dan pemilik lahan, serta kuncen.

Kepala Balar Jawa Barat Deni Sutrisna memaparkan, kegiatan yang
dilakukan pihaknya kali ini masih dalam tahap peninjauan pada lokasi yang
diduga merupakan cagar budaya. “Belum bisa langsung kita simpulkan ini cagar
budaya atau bukan. Meski dari berbagai indikasi awal ini agak mengarah ke
situs, tapi perlu pengkajian lebih lanjut,” ujarnya.

Baca Juga:UEFA Setop Gunakan Wasit ItaliaSempat Tertinggal, Liverpool Taklukkan AFC Bournemouth

Pihaknya juga mengamati struktur batu bata yang
memang mirip dengan yang ditemukan pada struktur bangunan lama lain yang ada di
wilayah Cirebon dan sekitarnya. Namun demikian, temuan itu baru sekadar salah satu unsur yang ditemukan. Apalagi, di lokasi itu ada sebagian
yang terkena urugan sehingga belum bisa digali ada unsur apa lagi yang
terkandungnya.

“Tim pengupasan sudah melihat dari bata yang tersisa, yang berada di
teras urugan dekat sungai. Namun itu belum
terkupas semua. Setidaknya dari sumber yang lain dikatakan dulu itu petilasan,
masyarakat sekitar juga bilang petilasan. Tapi perlu dibuktikan lebih detail
lagi. Petilasan memang tidak hanya ada di daratan tapi di pesisir sungai”
ujarnya.

Pihaknya juga menemukan sampel fragmen keramik yang coraknya mirip
dengan keramik dari Tiongkok. Tapi, pihaknya belum bisa memastikan sisa fragmen
keramik Tiongkok tersebut berasal
dari dinasti mana dan dibuat pada abad ke berapa.

“Sampel bata dan keramik akan dibawa ke laboratorium Balar Bandung. Ini
masih perlu penelitian panjang untuk mengetahui umur dan unsur pembentukan
material yang ada di sana. Tidak ujug-ujug bisa disimpulkan langsung hari ini,

0 Komentar