Bangun Museum Muhammadiyah Jabar

Bangun Museum Muhammadiyah Jabar
MUSEUM MUHAMMADIYAH: Menteri Koordinator PMK RI, Prof Dr H Muhajir Effendi datang ke Cirebon Sabtu (7/3). Kehadiran mantan Menteri Pendidikan tersebut untuk melakukan peletakan batu pertama Museum Muhammadiyah Jawa Barat yang berlokasi di dalam komplek Kampus UMC. FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON -Menteri Koordinator PMK RI, Prof Dr H Muhajir Effendi datang
ke Cirebon Sabtu (7/3). Kehadiran mantan Menteri Pendidikan
tersebut untuk melakukan peletakan batu pertama Museum Muhammadiyah Jawa Barat
yang berlokasi di dalam komplek
Kampus UMC.

Tepat sekitar pukul 11.30 WIB, rombongan Menteri Koordintor
PMK datang, Muhajir disambut oleh Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, jajaran staf UMC dan sejumlah pejabat di lingkup
Pemkab Cirebon. Muhadjir juga disambut
ratusan mahasiswa UMC, pengurus Muhammadiyah dari
lingkup PP, PDM, hingga PCM.

Rektor UMC, Prof Dr H Khaerul Wahidin MAg dalam kesempatan tersebut
mengatakan ada dua kegiatan yang dilaksanakan yakni seminar Pra Muktamar Muhammadiyah
ke-48 dan peletakan batu
pertama pembangunan Museum Muhammadiyah Jawa Barat.

Baca Juga:Hasil Liga Inggris Manchester United vs Manchester City: Skor 2-0Gunungan Sampah di Perbatasan Desa Pabeanilir dan Brondong Kecamatan Pasekan Butuh Perhatian Khusus

Sementara itu, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg dalam sambutannya mengatakan banyak sekali kegiatan yang melibatkan Muhammadiyah dan
Pemkab Cirebon. Hubungan yang sudah
tercipta pun sangat bagus.

“Kehadiran Muhammadiyah sangat membantu sekali, khususnya dalam bidang
kesehatan dan pendidikan. Peran rumah sakit Muhammadiyah sangat besar dalam membantu penyediaan layanan
kesehatan,” bebernya.

Terpisah, Menko PMK Republik Indonesia, Prof Dr H Muhajir Effendi
menyampaikan Kemenko PMK membawahi beberapa kementerian dan lemabaga mulai dari
Kemendesa, Kementerian Kesehatan samapi dengan BNPB.

“Sekarang memang lagi padat sekali agendanya, terkait corona yang
masih dalam penangann pemerintah,”bebernya.

Ditambahkannya, sesuai dengan data BPS terbaru, di Indonesia ada
sekitar 57.116.000 rumah tangga miskin. jumlah tersebut sekitar 9,4 persen.
Sekitar 4,8 persennya masuk kategori sangat
miskin.

“Ada tiga kategori kemiskinan di kita, pertama kemiskinan
struktural, kemiskinan spasial dan kemiskinan kultural,” bebernya.

Ditambahkannya, kemiskinan struktural terjadi karena kebijakan
pemerintah yang tidak pro terhadap masyarakat sehingga mereka yang miskin
tambah miskin. Kemiskinan spasial menurut Muhajir disebabkan karena tempat tinggal dimana mereka tinggal di kantong-kantong
kemiskinan yang sulit mengakses sumber-sumber perekonomian. Kemiskinan kultural
sendiri adalah kemiskinan yang timbula karena sudah menjadi budaya.

Baca Juga:Warga Binaan Lapas Dibekali Life SkillBalai Arkeologi Bawa Sampel Artefak, Teliti Situs Sultan Matangaji

“Saat ini Presiden Jokowi sudah membangun akses infrastruktur ke
kantong-kantong kemiskinan, agar masyarakat semakin mudah untuk mengakses

0 Komentar