Banjir Kabupaten Cirebon, 21.199 Jiwa Terdampak, Ribuan Rumah Terendam

Banjir Kabupaten Cirebon, 21.199 Jiwa Terdampak, Ribuan Rumah Terendam
BANJIR: Kondisi jalan penghubung Desa Bakunglor- Suranenggala Kulon Kabupaten Cirebon terendam banjir, kemarin. Kondisi tersebut mengakibatkan akses dua daerah tersebut terganggu. FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Banjir juga terjadi di Kabupaten Cirebon. Terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi sejak Minggu sore (17/1). Hingga Senin (18/1) banjir masih merendam beberapa wilayah. Mulai dari Kecamatan Panguragan, Susukan, Jamblang, Arjawinangun, hingga Suranenggala.
 
=========================BANJIR selain karena hujan dengan intensitas tinggi, juga diperparah dengan meluapnya sejumlah sungai di Kabupaten Cirebon. Data sementara, ada 7 kecamatan terdampak banjir. Ketinggian muka air beragam. Dari terendah 10 cm sampai 160 cm.
Data itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon DR Alex Suheriyawan MPd. “Ada 15 desa dari 7 kecamatan yang terdampak banjir. Dari data sementara ada 5.352 rumah terendam banjir. Total ada pengungsi 114 warga yang sempat diungsikan tapi saat ini mulai kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya kepada Radar, kemarin.
Menurut Alex, banjir paling parah di Desa Panguragan Wetan. Tinggi muka air (TMA) 50 cm sampai dengan 160 cm. Di lokasi itu, 74 rumah warga terendam. Sementara untuk desa terbanyak rumah terendam banjir adalah Desa Gujeg dengan TMA antara 40 sampai dengan 80 cm dengan 760 rumah terendam.
“Banjir kali ini disebabkan selain karena intensitas hujan yang tinggi ditambah ada luapan sungai. Untuk kondisi sekarang (kemarin, red) memang ada perlambatan untuk surutnya. Ini karena hujan turun merata sehingga banyak genangan yang membuat air cukup lama untuk surut,” jelas Alex.
Air sendiri cukup lama bertahan di wilayah Kecamatan Susukan. Terpantau hingga sore hari air masih bertahan meskipun perlahan-lahan mulai surut. Dijelaskan Alex, tim BPBD dan dinas sosial langsung terjun ke lapangan begitu ada informasi terjadinya banjir. Logistik dan bantuan langsung diluncurkan untuk membantu penanggulan banjir.
“Tim kami saat ini masih di lapangan, berkoordinasi dengan berbagai pihak dan terus memonitor perkembangan di lapangan. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada di tengah terjadinya cuaca ekstrem,” ucapnya.
Menurut Alex, cuaca ekstrem di Kabupaten Cirebon berdasarkan informasi yang ia dapat akan terjadi sampai Februari 2021. Oleh karena itu, sambung Alex, segala persiapan dan langkah antisipasi terus dilakukan untuk meminimalisasi dampak bencana. “Kita saat ini masih dalam status siaga bencana hidrometeorologi, siaga bencana banjir dan tanah longsor,” ungkapnya.

0 Komentar